5 Altcoin yang Paling Aman untuk Investasi Jangka Panjang Selain Bitcoin

waktu baca 4 minutes
Kamis, 31 Jul 2025 01:11 0 Nazwa

KRIPTO | TD – Sebagai pelopor mata uang kripto, Bitcoin telah menjadi simbol kestabilan dan kepercayaan di tengah ketidakpastian pasar. Diakui sebagai emas digital, ia tidak hanya menarik perhatian investor ritel, tetapi juga menggugah institusi besar dunia untuk ikut masuk. Namun, meski Bitcoin tetap menjadi pilihan utama, bukan berarti ia satu-satunya pilihan terbaik dalam membangun portofolio aset kripto jangka panjang. Justru, ketika ROI Bitcoin mulai menunjukkan perlambatan, altcoin dengan fundamental kuat muncul sebagai pelengkap — bahkan pelipatganda potensi keuntungan.

🧠 Mengapa Bitcoin Menjadi Pilihan Utama Namun Bukan Satu-satunya?

Dalam dunia aset digital, Bitcoin (BTC) adalah raja kripto yang tak terbantahkan. Ia adalah simbol kekuatan kripto global, dilindungi oleh konsensus proof-of-work paling mapan, serta telah diakui sebagai aset lindung nilai digital oleh institusi besar, korporasi global, dan bahkan negara.

Investasi untuk Bitcoin dari institusi besar seperti BlackRock, Fidelity, dan Tesla bukanlah kebetulan. Mereka tahu bahwa Bitcoin adalah pilar kepercayaan pasar dengan rekam jejak pemulihan yang cepat  dari puluhan krisis sejak 2009, dan tidak pernah mengalami keruntuhan total.

Namun…

📉 ROI Bitcoin terus menurun dari tahun ke tahun.

Hal ini bukan karena Bitcoin gagal berkembang melainkan karena ia sudah matang dengan harga yang sangat mahal. Dengan kapitalisasi pasar di atas $2,345 triliun maka Bitcoin kini di atas raksasa dunia seperti Google dan Amazon Artinya pertumbuhannya cukup stabil tapi ROI melambat.

Seperti kapal besar di samudra, ia tidak mudah karam… tapi juga tidak bisa bermanuver cepat.

🔍 Mengapa Altcoin Masih Diperlukan dalam Portofolio Jangka Panjang?

Karena altcoin tertentu khususnya yang memiliki fundamental kuat dan ekosistem nyata maka akan bisa memberikan ROI berlipat dalam waktu yang lebih singkat  tanpa mengorbankan keamanan jangka panjang. Inilah 5 altcoin yang menempati posisi elit dalam kategori tersebut.

Ilustrasi yang menampilkan 5 altcoin terkemuka (ETH, BNB, XRP, ADA, LINK) yang direkomendasikan sebagai pelengkap portofolio aset kripto jangka panjang, menyoroti ketahanan dan potensi pemulihan mereka di tengah volatilitas pasar. (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

🟪 1. Ethereum (ETH)

Kesimpulan: ETH bukan sekadar aset, melainkan pondasi utama seluruh dunia Web3 dan DeFi. Saat market crash terjadi, ETH memang bisa turun tajam namun selalu menjadi koin pertama yang bangkit kembali begitu tekanan mereda.

🟥 2. Binance Coin (BNB)

Kesimpulan: BNB adalah simbol kekuatan ekosistem Binance. Meski juga terpukul saat market anjlok namun  BNB terbukti berkali-kali mampu pulih hanya dalam waktu beberapa bulan, karena kuatnya likuiditas dan dukungan pengguna global.

🟦 3. XRP (Ripple)

Kesimpulan: XRP adalah jembatan sistem pembayaran konvensional dan blockchain. Dalam sejarahnya, XRP pernah turun sangat dalam namun tetap  mampu bertahan dan bangkit dengan cepat setelah badai mereda, terutama ketika sentimen publik kembali positif dan membaik.

🟫 4. Cardano (ADA)

Kesimpulan: ADA adalah aset konservatif berbasis penelitian ilmiah. Walau ROI tidak bisa meledak seperti koin spekulatif namun ADA selalu menunjukkan pemulihan gradual dan konsisten dalam setiap fase bear market.

🟨 5. Chainlink (LINK)

Kesimpulan: LINK adalah sumber Oracle Data bagi ribuan smart contract. Dalam beberapa siklus market crash, LINK dikenal sebagai salah satu dari sedikit altcoin yang rebound lebih awal dan lebih teratur karena fungsinya sangat dibutuhkan pada semua ekosistem DeFi.

🧠 Kesimpulan Akhir: Aman untuk Investasi, Efektif untuk Grid Averaging, dan Terbukti Bangkit Saat Market Crash

Kelima altcoin di atas, yaitu : ETH, BNB, XRP, ADA, dan LINK — bukan hanya aset kripto biasa. Mereka adalah struktur penyokong utama dari sistem keuangan digital masa depan.

Lebih dari itu, kelima koin ini juga:

  • Telah terbukti mampu bangkit kembali dalam waktu beberapa bulan setelah harga hancur saat terjadi market crash.
  • Cocok untuk strategi grid averaging, yakni metode pembelian secara bertahap saat harga turun, dan menjualnya secara bertahap saat harga naik.

🔍 Apa itu Grid Averaging?

Metode pembelian bertingkat saat harga mengalami penurunan, lalu menjual secara bertahap saat harga kembali rebound. Strategi ini memungkinkan investor tetap mampu bertahan serta meraup keuntungan dalam fluktuasi harga tanpa harus menebak puncak atau dasar.

“Bitcoin adalah jangkar nilai investasi digital secara global. Tapi altcoin yang tepat adalah sayap yang mempercepat pertumbuhan.”

“Dan kelima altcoin ini  telah membuktikan ketahanan dan progresivitas pertumbuhannya.”

Untuk penjelasan lebih rinci mengenai strategi trading spot metode Grid Averaging maka silahkan kunjungi laman berikut ini : Panduan Investasi & Trading Kripto

Penulis: Sugeng Prasetyo

Editor: Nazwa


Disclaimer: Investasi pada aset kripto mengandung risiko tinggi dan dapat berfluktuasi secara drastis. Artikel ini disediakan hanya sebagai referensi tambahan, bukan sebagai panduan utama dalam mengambil keputusan finansial. Penulis serta redaksi TangerangDaily.id tidak bertanggung jawab atas kerugian apa pun yang mungkin timbul akibat tindakan investasi yang dilakukan berdasarkan informasi dalam artikel ini. Sebelum mengambil langkah investasi, sebaiknya lakukan riset mendalam dan konsultasikan dengan ahli keuangan terpercaya. (*)

LAINNYA