4 Perusahaan Berinovasi Ramah Lingkungan dari Berbagai Negara, Salah Satunya Manfaatkan Sisa Makanan
Salah satu perusahaan berinovasi ramah lingkungan asal Uganda berhasil mengolah limbah batang pisang menjadi kain dan karpet. (Foto: instagram @tanioid) TANGERANG | TD – Inovasi ramah lingkungan yang telah dilakukan berbagai perusahaan dari berbagai negara adalah salah satu langkah peduli terhadap kelestarian lingkungan. Kepedulian ini adalah langkah memerangi iklim yang semakin buruk karena penggunaan bahan-bahan berbahaya, seperti minyak bumi yang merupakan bahan mentah plastik, dan lainnya.
Dikutip dari akun instagram @tanioid, ada beberapa negara di dunia yang telah memulai langkah untuk menghasilkan produk ramah lingkungan demi iklim yang lebih baik. Berikut ini beberapa perusahaan dari berbagai negara beserta inovasi ramah lingkungannya.
1. TexFad dari Uganda
Berbasis di Kampala, Uganda, Texfad menjadi salah satu perusahaan yang berinovasi ramah lingkungan dengan memanfaatkan batang pisang menjadi kain, karpet, bahkan rambut palsu.
Pemanfaatan batang pisang ini dilakukan karena melimpahnya pohon pisang di daerah pertanian. Para petani umumnya membakar batang pisang untuk mencegah penyebaran penyakit tanaman tersebut yang justru menimbulkan polusi asap.
2. Cocopallet dari Belanda
Perusahaan yang memanfaatkan limbah sabut kelapa untuk menggantikan kayu ini berambisi mengurangi penebangan pohon dan pembalakan hutan yang menjadi salah satu sebab hilangnya area hutan dan meningkatnya global warming.
Cocopallet juga bermaksud meningkatkan pendapatan petani kelapa dari limbah yang mereka hasilkan.
Seperti namanya, produk Cocopallet adalah palet atau penyangga yang terbuat dari sabut kelapa. Penyangga ini dapat digunakan di gudang sebagaimana palet kayu biasa digunakan.
3. Polyformer dari Rwanda
Polyformer adalah perusahaan ramah lingkungan yang berhasil memberikan kehidupan kedua bagi produk-produk plastik yang sudah terbuang.
Perusahaan Afrika ini berhasil mengolah botol plastik bekas menjadi filamen atau benang yang dipintal dan dibentuk kembali menjadi barang baru. Misalnya mainan, gantungan kunci, asbak, dan lainnya.
4. Genecis dari Kanada
Genecis adalah perusahaan penghasil bioplastik yang berbasis di Toronto, Kanada. Perusahaan ini menghasilkan plastik ramah lingkungan dari bahan yang tak terduga, yaitu limbah sisa makanan.
Dengan inovasinya, Genecis tidak hanya berhasil memproduksi bahan ramah lingkungan, tetapi juga memecahkan persoalan pembuangan limbah sisa makanan.
Keunikan produk Genecis ini merupakan salah satu opsi yang mungkin harus diadopsi oleh negara lainnya untuk memecahkan persoalan sampah yang menyumbangkan salah satu penyebab kenaikan suhu global.
Dalam proses produksinya, Genecis menggunakan limbah sisa makanan yang diambil dari bank sampah. Limbah ini akan menjadi media atau makanan bagi bakteri lemak penghasil bahan bioplastik yang disebut polyhydroxyalkanoate (PHA).
PHA kemudian diekstrak menjadi biomaterial dan menghasilkan plastik kresek, tekstil, dan peralatan lainnya yang berbahan plastik. Produk-produk ini diklaim akan hancur dalam 1 tahun sehingga tidak terlalu lama mencemari lingkungan.
Demikian 4 perusahaan di berbagai negara yang telah melakukan inovasi ramah lingkungan. Inovasi-inovasi seperti inilah yang mampu memelihara kelestarian lingkungan dan mengurangi laju krisis iklim. (*)
Pos terkait
