4 Jenis Teh yang Perlu Kamu Ketahui

waktu baca 3 minutes
Sabtu, 2 Sep 2023 11:26 0 Patricia Pawestri

TANGERANG | TD – Jika kita meneliti minuman apa yang paling banyak dikonsumsi di dunia, salah satu jawabannya adalah teh. Dalam sejarahnya, teh telah dikenal dalam penggunaannya sejak tahun 2737 sebelum Masehi oleh Kaisar Shen Nong.

Penyebaran teh kemudian terjadi melalui jalur perdagangan dan diplomasi. Misalnya ritual teh di Jepang yang sering dilakukan oleh para biksu Buddha di abad ke-9. Teh juga mencapai Eropa melalui perdagangan oleh Portugis dan Belanda pada abad ke-16.

Pada awalnya, teh hanya dikonsumsi oleh kalangan bangsawan atau saudagar kaya. Selanjutnya, karena persaingan harga, harga teh kemudian turun dan menjadi terjangkau untuk dinikmati semua kalangan.

Teh, secara umum dihasilkan dari daun tanaman teh Camellia sinensis yang telah melalui proses oksidasi tertentu dan kemudian diseduh dengan air panas. Di pasaran, teh terbagi menjadi empat jenis utama berdasarkan tingkat oksidasi daun teh.

Berikut ini adalah 4 jenis teh yang dibedakan berdasar tingkat oksidasinya.

1. Teh hitam

Jenis teh ini paling banyak tersedia di pasaran dan juga menjadi teh yang paling digemari karena rasa dan aromanya yang kuat. Kandungan kafein dalam teh hitam membuatnya cocok diminum, terutama di pagi hari dan saat seseorang membutuhkan sesuatu untuk mendobrak mood-nya.

Teh hitam dipetik dari daun teh tua. Kemudian dikeringkan dan difermentasi dalam udara panas. Proses ini menyebabkan daun teh berwarna cokelat pekat atau hitam yang juga mempengaruhi warna minuman teh yang dihasilkan.

2. Teh hijau

Teh hijau mempunyai rasa yang lebih lembut ketimbang teh hitam. Kandungan kafeinnya juga lebih sedikit. Teh hijau enak dinikmati saat seseorang menginginkan suasana lebih rileks atau yang dapat melepaskan ketegangan pikiran.

Teh hijau dibuat dengan daun teh mudah, umumnya dari 3 daun pucuk tanaman teh. Kemudian daun dikeringkan sebentar tanpa menggunakan oksidasi. Proses yang cukup singkat inilah yang mempertahankan warna hijau daun yang akan memberikan warna khas pada minuman teh nantinya.

3. Teh oolong

Teh oolong memiliki aroma dan rasa yang bervariasi sesuai perlakuan fermentasinya. Teh ini menempati segmen khusus penggunanya yang menyukai aroma rasa yang khas, lembut dan jernih.

Pembuatan teh oloong memerlukan pengeringan pada suhu tertentu dengan menggabungkan teknik oksidasi dan tanpa oksidasi pada teh hitam dan teh hijau. Di akhir proses, daun teh digulung dan digosok-gosok dengan tangan (kneading) agar aromanya keluar, dan dipanaskan kembali untuk menghentikan oksidasi.

Proses tersebut membuat teh oloong mempunyai kandungan antioksidan yang paling lengkap di antara jenis-jenis teh.

4. Teh putih

Teh putih adalah teh yang dihasilkan dengan proses oksidasi paling minimum. Daun teh pucuk yang belum terbuka sepenuhnya dipetik dan dikeringkan dengan udara hangat.

Proses singkat pengeringan tersebut menghasilkan warna kuning pusat pada daun teh dan pada seduhannya. Teh putih juga memiliki rasa dan aroma paling lembut dan jumlah kafein paling sedikit.

Namun, singkatnya proses membuat teh putih tidak bisa lama disimpan. Karena itulah, ketersediaannya menjadi paling jarang dan harganya paling mahal. (*)

LAINNYA