4 Cara Membantu Remaja Atasi Gangguan Kecemasan

waktu baca 3 menit
Selasa, 6 Agu 2024 09:50 0 72 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Kecemasan merupakan salah satu gangguan mental yang kerap terjadi, termasuk pada remaja. Mengetahui apa itu kecemasan dan bagaimana memberikan pertolongan kepada remaja penderita kecemasan di sekitar tentu akan sangat membantu.

Rasa cemas, khawatir, atau galau sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi dalam situasi tertentu. Misalnya cemas tidak dapat membayar biaya sekolah tepat waktu, khawatir tidak bisa menyelesaikan ujian dengan baik, atau galau karena tidak dapat bertemu seseorang yang sudah lama dirindukan.

Perasaan-perasaan seperti demikian jika ada dalam porsi yang wajar justru akan mendorong untuk mempersiapkan diri lebih baik dalam menghadapi tantangan hidup, lebih berhati-hati, dan juga waspada.

Tetapi rasa cemas, galau, dan khawatir yang berulang atau berlebihan justru akan mengganggu kegiatan sehari-hari.

Kecemasan dapat menyerang siapa saja, termasuk remaja yang sedang memasuki masa pubertas. Perubahan fisik dan emosional yang terjadi pada remaja kerap diiringi dengan tekanan yang memicu gangguan kecemasan.

Gangguan tersebut dapat berupa fobia sosial, panik, dan gangguan kecemasan yang umum. Ketika gangguan ini muncul, remaja bisa menderita rasa sakit pada fisik dan emosionalnya. Misalnya sulit tidur, mudah lelah, mudah marah, sedih dan putus asa.

Dalam perilakunya pun, remaja menjadi berubah lebih sering menyendiri, sulit berkonsentrasi, dan tidak ingin makan. Perilaku menggigit kuku atau menarik rambut pun dapat menjadi salah satu gejala kecemasan.

Beberapa penyebab yang dapat menjadi faktor pemicu kecemasan pada remaja yakni:

– tugas dan ujian yang terasa berat,
– keharusan beradaptasi dengan lingkungan baru,
– terjadi konflik keluarga,
– perubahan fisik yang membuat tidak percaya diri, atau
– terlalu membandingkan diri dengan teman lainnya yang terlihat lebih bahagia di media sosial.

Emosi campur aduk, dan pikiran yang tidak dapat dikendalikan saat remaja mengalami kecemasan memerlukan pertolongan dari teman sekitar, orang tua, dan guru. Berikut ini cara-cara membantu remaja untuk mengatasi rasa cemas yang melanda:

1. Mengajak berbicara.

Memberikan perhatian dan mendorong mereka mengungkapkan perasaan dan pikiran akan membuat beban kecemasan remaja menjadi lebih ringan. Yang terpenting saat mendengarkan adalah empati dan tidak bersikap menghakimi.

2. Mengajak bermain sambil berolahraga.

Permainan olahraga, seperti berlomba lari, basket, atau gymnastic bersama, dapat memperbaiki semangat dan mengurangi kecemasan.

3. Mengingatkan untuk beristirahat dengan cukup.

Orang tua wajib memberikan kesempatan anak remajanya untuk tidur dalam waktu yang cukup. Dalam tidur, tubuh akan memperbaiki diri sehingga mental dan fisik menjadi lebih kuat.

4. Membantu dengan teknik pernapasan relaksasi.

Cara melakukan teknik pernapasan relaksasi sebagai berikut:

– Duduk dalam posisi tegak dan mulai untuk fokus dengan pernapasan saja.
– Hirup napas perlahan dan panjang hingga seluruh rongga dada terasa berisi udara. Tahan satu atau detik.
– Menghembuskan napas perlahan hingga seluruh udara dalam dada terasa keluar semua.
– Ulangi langkah menghirup-menghembus tersebut hingga pikiran tenang dan nyaman. Bisa juga dengan membayangkan peristiwa yang menyenangkan atau hobi yang disukai, seperti berenang di telaga yang jernih atau lainnya.

Kunci utama dalam pengendalian kecemasan diri adalah pada teknik pernapasan yang baik dan juga visualisasi diri. Dalam visualisasi, remaja membayangkan sedang melakukan kegiatan yang sehat dan nyaman yang ia sukai, sehingga pikiran yang menyebabkan kecemasan dapat tersingkirkan.

Komunikasi dan saling terbuka antara orang tua, guru, dan remaja dapat menjadi dasar untuk mengatasi gangguan kecemasan melalui langkah-langkah di atas. Namun, bila gangguan kecemasan masih terus berlanjut, maka pertolongan dokter dan psikolog sangat dibutuhkan. (Pat)

 

LAINNYA