3 Komoditas Ekspor Potensial yang Bisa Menjadi Pilihan Usaha UMKM

waktu baca 6 minutes
Senin, 28 Jul 2025 12:48 0 Patricia Pawestri

EKBIS | TD – Akses yang semakin mudah ke dunia internasional memberikan peluang yang semakin besar untuk mengeksplorasi berbagai komoditas dalam negeri dan mengolahnya menjadi produk ekspor. Indonesia ternyata memiliki berbagai komoditas yang menjadi kebutuhan pasar luar negeri. Hal ini membuka peluang ekspor dan meraih pendapatan yang lebih tinggi.

Jumlah komoditas unggulan Indonesia yang berpeluang ekspor mencapai ribuan. Dan, tentu tidak hanya terdiri dari produk-produk dari industri besar. Tetapi juga dari industri kecil bahkan pertanian. Beberapa di antaranya merupakan hasil pertanian, makanan atau minuman khas Indonesia, dan produk kecantikan dengan bahan alami khas Indonesia.

Berikut ini merupakanapa saja yang termasuk dalam 3 komoditas ekspor potensial yang bisa menjadi pilihan usaha UMKM tersebut:

1. Hasil Pertanian

a. Kopi

Indonesia memiliki berbagai varian kopi yang terkenal hingga luar negeri. Di antaranya kopi Gayo, kopi Toraja, dan Java. Keunikan dan kelezatan kopi dari masing-masing daerah yang sukar disamai oleh daerah lainnya tersebut menjadikannya unik.

b. Rempah-rempah

Sejak zaman dahulu, Indonesia terkenal sebagai pusat rempah-rempah dunia. Pada masa kini, beberapa di antaranya, seperti pala, cengkeh, dan lada, masih menjadi primadona di pasar internasional

c. Vanili

Kualitas vanili Indonesia merupakan yang terbaik di dunia. Peluang ekspor vanili terbuka sangat lebar. ITC Export Potential Map memperkirakan peluang nilai dagang vanili mencapai 59 juta dolar AS, atau setara Rp960 miliar.

Vanili ekspor dapat berbentuk polong (utuh), serbuk, maupun ekstrak (oleoresin). Kualitas vanili ekspor tentu memiliki standar mutu yang memerlukan pelatihan khusus. Dalam hal ini, pemerintah perlu memberikan pelatihan agar panen dan pengolahan vanili dapat memenuhi kriteria yang menjadi syarat negara pengimpor.

d. Buah dan Sayur Organik

Peluang ekspor buah dan sayur organik Indonesia terserap di pasar global dalam jumlah banyak. Bahkan, prediksinya akan terus meningkat. Exim Bank, salah satu lembaga pembiayaan ekspor, menyebut dalam situs resminya, pertumbuhan ekspor sayur dan buah organik meningkat terutama sejak terjadi pandemi Covid di tahun 2019-2021. Hal ini berkaitan dengan tren isu kesehatan tentang minimalisir penggunaan bahan kimia dalam bahan pangan.

Salah satu buah organik ekspor Indonesia yang cukup menjanjikan adalah markisa. Pasar Eropa menyerapnya hingga 1 ton per minggu. Komoditas buah organik lainnya yaitu gula semut atau gula kelapa (Eropa), manggis (Amerika, Eropa, China, UEA), mangga dan nanas (Amerika, Korsel, Jepang), rambutan, durian, sirsak dan sawo (Amerika, Malaysia, Singapura). Sedangkan sayur organik meliputi antara lain cabai dan jahe (Eropa dan Timteng), bawang putih dan bawang merah (Taiwan, Thailand, Malaysia), dan brokoli, bayam, selada, wortel (Korsel, Jepang).

Salah satu situs ekonomi bisnis menyebutkan bahwa nilai ekspor buah Indonesia mencapai hampir 638 juta dolar AS. Sedangkan ekspor rempah hingga hampir 624 juta dolar AS pada 2023. Sedangkan komoditas sayuran organik Indonesia telah termasuk golongan premium di Jepang.

Potensi komoditas organik ini akan terus berkembang dengan laju pertumbuhan hingga 11,6 persen menurut CGAR. Dan, pada tahun 2032 terprediksi akan mencapai 547 juta dolar AS. Hal ini menunjukkan potensi ekspor buah dan sayur organik masih terbuka lebar.

2. Makanan dan Minuman Khas Indonesia

a. Rendang

Masakan khas dari Padang ini telah mendapat pengakuan sebagai makanan khas terenak di dunia versi CNN. Rendang telah menjadi salah satu komoditas ekspor potensial yang mengisi pasar luar negeri, terutama Jepang, Malaysia, dan Belanda.

b. Gudeg

Dalam kemasan kaleng, makanan khas Jogja ini menjadi salah satu komoditas ekspor yang cukup menjanjikan. Permintaan ekspor gudeg antara lain datang dari Arab Saudi, Taiwan, Eropa, dan Australia.

c. Berbagai Macam Keripik

Indonesia merupakan negara penghasil keripik yang cukup besar di pasar global. Data BPS menyebutkan bahwa ekspor keripik, atau kerupuk, dari Indonesia mencapai angka 35 juta dolar AS pada tahun 2022.

Keripik Indonesia menjadi minat pengimpor asal Malaysia, Singapura, Taiwan, Korea Selatan, Amerika, Kanada, Belanda, dan Inggris. Macam-macam keripik yang menarik minat yaitu keripik ubi, singkong, pisang, tempe, bawang, buah nangka dan salak, ikan, udang, dan kulit sapi.

d. Berbagai Macam Kopi

Indonesia mempunyai posisi penting dalam suplai kopi berkelas di dunia. Beberapa jenis kopi Indonesia, yakni Toraja, Gayo, dan Kintamani, merupakan varian yang penting dalam penyajian kopi modern di kafe-kafe Amerika, Jerman, dan Korea Selatan.

e. Berbagai Jenis Teh

Beberapa jenis teh Indonesia memiliki posisi penting dalam penyediaan teh berkualitas di pasar global. Selain teh hitam, Indonesia juga memiliki produksi teh putih di beberapa perkebunan khusus, seperti di Sumatera dan Purwakarta Jawa Barat. Teh putih Indonesia mempunyai citarasa khas dan harganya mencapai 3 juta rupiah per kilogram.

Selain itu terdapat teh jenis oolong lokal, teh bunga rosella, teh daun jati, dan teh herbal dari campuran jahe, serai, dan kayu manis. Masing-masing memiliki khasiat dan aromanya yang khas.

f. Minuman Tradisional Kemasan

Pasar dunia telah membuka pintu bagi minuman tradisional Indonesia yang terkenal akan khasiatnya bagi kesehatan. Minuman berbahan alami atau herbal ini misalnya jahe instan dan wedang uwuh yang telah mempunyai kemasan modern.

Berbagai macam makanan dan minuman di atas tentu baru sebagian saja dari keseluruhannya yang telah mendapat pasar ekspor. Kementerian Perdagangan menyebutkan bahwa ekspor makanan dan minuman khas Indonesia mencapai 5,26 miliar dolar AS pada 2022.

3. Produk Kecantikan dengan Bahan Alami

Indonesia dengan kekayaan alamnya menjadi potensi yang besar, antara lain, dalam inovasi produk kecantikan dengan bahan alami. Pasar global memang membuka peluang besar bagi produk natural yang baik untuk kesehatan kulit sekaligus ramah lingkungan.

Beberapa produk kecantikan dengan bahan alami berikut dapat menjadi pilihan untuk meraih peluang ekspor:

a. Produk Kecantikan Berbahan Minyak Kelapa Murni

Produk minyak kelapa murni, seperti virgin coconut oil, dapat menjadi bahan dasar kosmetik atau perawatan kulit yang melembapkan serta antibakteri.

b. Minyak Atsiri atau Essential Oil

Jenis minyak atsiri di dunia setidaknya berjumlah 40 macam menurut tanamannya. Minyak atsiri merupakan bahan baku dalam industri parfum, aromaterapi, obat-obatan, maupun makanan.

Beberapa bahan alam Indonesia yang menghasilkan minyak atsiri yaitu nilam, mawar, melati, jahe, serai wangi, cengkeh, pala, gaharu, akar wangi, dan kayu putih.

Importir minyak atsiri Indonesia misalnya Prancis, Korea Selatan, dan Uni Eropa.

c. Lulur Tradisional

Terkenalnya lulur khas Indonesia tidak lepas dari kontribusi penyedia jasa spa dalam dunia pariwisata seperti Bali dan Jogja. Bahan-bahan tradisional seperti beras, kunyit, dan rempah-rempah lainnya, dan juga disertai minyak esensial khas Indonesia menjadikan produk lulur spa yang cukup diperhitungkan di pasar ekspor.

Lulur tradisional Indonesia mendapat pangsa pasar dari Belanda, Arab Saudi, dan Malaysia.

d. Skincare Berbahan Alami

Produk perawatan kulit dari lidah buaya (Aloe vera), teh hijau (green tea), madu, kopi, coklat, dan pegagan (Centella asiatica) misalnya, mendapat minat dari pasar luar negeri. Salah satu keistimewaan produk-produk tersebut adalah mampu memenuhi minat akan tren ‘clean beauty‘ yang ramah lingkungan dan kosmetik halal yang sedang mendunia.

Dua merek lokal besar yang menggunakan bahan alami dalam produk kecantikan dan perawatan kulit yang telah menembus pasar ekspor, antara lain Wardah dan Mustika Ratu. Peminatnya meliputi negara-negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika.

Produk perawatan dan kecantikan berbahan alami khas Indonesia mencapai angka ekspor hampir 771 juta dolar AS pada tahun 2023. Dengan produsennya berasal 95 persen berasal dari UMKM.

Demikian 3 komoditas ekspor potensial yang bisa menjadi pilihan usaha UMKM. Ketiganya meliputi hasil pertanian, makanan dan minuman khas Indonesia, serta produk-produk kecantikan berbahan alami. Komoditas tersebut terbukti mendatangkan devisa yang cukup banyak dan menguntungkan bagi pengusaha dalam negeri. Serta masih mempunyai peluang keuntungan yang besar untuk menjadi pilihan usaha di tahun-tahun mendatang. (Patricia)

 

LAINNYA