XDI Prediksikan Pulau Jawa Terima Resiko Besar Krisis Iklim di 2050

waktu baca 3 minutes
Sabtu, 25 Feb 2023 22:30 0 Patricia Pawestri

INTERNASIONAL | TD – CEO Cross Dependency Initiative (XDI) Rohan Hamden mengatakan dalam laman web lembaga penelitian tersebut mengenai besarnya kerugian atas resiko fisik yang ditimbulkan oleh krisis iklim.

“Sangat penting bagi perusahaan, pemerintah, dan investor untuk memahami implikasi keuangan dan ekonomi dari risiko iklim fisik dan menimbang risiko ini dalam pengambilan keputusan mereka sebelum biaya ini meningkat melampaui titik kritis keuangan,” kata Rohan Hamden secara tertulis (20/02/2023).

Cross Dependency Initiative (XDI) adalah lembaga penelitian yang memfokuskan pada dampak krisis iklim di seluruh dunia. XDI juga meramalkan prediksi yang sangat berat akan diderita Indonesia pada tahun 2050 jika tetap tidak mempedulikan keluaran gas rumah kaca.

Pada laman webnya, XDI mengatakan bahwa Pulau Jawa akan hancur akibat cuaca ekstrem pada tahun 2050.

XDI memberikan nomor urut resiko terbesar bagi Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, masing-masing pada urutan ke-23, 24, dan 31.

Sedangkan daftar tersebut, dalam peringkat 50 nama provinsi di seluruh dunia yang beresiko tertinggi, didominasi oleh negara Cina, Amerika Serikat, dan India.

Analisa tersebut, berjudul Gross Domestic Climate Risk, menghadirkan perhitungan resiko fisik tahun 2050 yang akan diterima oleh lingkungan yang telah dibangun pada 2600 provinsi di seluruh dunia.

Rohan Hamden juga mempresentasikan bahwa resiko fisik terbesar akan muncul dalam 8 bahaya yang berasal dari krisis iklim. Yaitu: banjir yang disebabkan hujan ekstrem, banjir dari sungai yang meluap, tanah yang menurun (rob), cuaca panas ekstrem, kebakaran hutan, tanah yang bergerak (ini berkaitan dengan kekeringan), badai, dan es yang mencair.

Pada data lainnya, “average damage” menggambarkan perbandingan antara luas wilayah dengan lingkungan terbangun yang beresiko hancur karena krisis iklim pada 2050.

Data average damage menampilkan resiko tinggi dipunyai oleh Jakarta, dengan menempati posisi ke-79. XDI menyatakan Jakarta rawan terendam.

Data ini juga menyatakan Kalimantan Timur mempunyai resiko yang cukup besar dengan menempati posisi ke-70. Kalimantan Tengah berada pada urutan ke-53, Kalimantan Utara ke-50, dan Kalimantan Barat ke-28.

Sedangkan Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur masing-masing berada pada urutan ke-325, 328, dan 1535.

Direktur Sistem dan Sains XDI Karl Mallon mengatakan, “Indonesia memiliki banyak sekali provinsi dan banyak faktor risiko yang tinggi seperti banjir dan tanah ambles.”

XDI menyatakan resiko tertinggi sangat mungkin diterima oleh Provinsi Jiangsu dan Shandong di Cina. Kedua provinsi tersebut memiliki wilayah yang luas dengan lingkungan yang dipenuhi oleh industri, perdagangan, pemukiman, dan bangunan-bangunan komersial lainnya yang luas.

Kedua provinsi Cina tersebut diprediksi akan menerima resiko karena lanskap yang sudah tak sesuai dengan kepentingan alam. Resiko tersebut antara lain banjir dari laut maupun sungai.

XDI mengatakan di laman web-nya bahwa data yang ditampilkan penting untuk menghitung resiko yang mungkin timbul atas investasi dalam lingkungan terbangun di suatu wilayah yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi dan nilai properti. ***

LAINNYA