KESEHATAN | TD – Hati, atau liver, adalah salah satu organ yang sangat penting bagi tubuh. Karenanya, sangat penting untuk mengetahui penyakit yang dapat terjadi pada organ tersebut dan bagaimana menjaga kesehatan untuk menanggulanginya.
Salah satu penyakit berisiko tinggi yang dapat menyerang organ hati adalah hepatitis. Hepatitis adalah peradangan yang timbul pada organ hati. Peradangan ini bisa menjadi akut dan menyebabkan kanker yang berujung pada kematian.
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip pada media sosial resmi WHO tanggal 29 Juli 2024, mengatakan jumlah penderita hepatitis B dan C kronis di seluruh dunia mencapai 304 juta orang.
Ia juga mengatakan bahwa setiap tahun ada penambahan penderita hepatitis baru sebanyak 2,2 juta orang setiap tahun. Risiko penyakit hepatitis yang belum tertanggulangi telah menyebabkan kematian penderita di setiap 30 detik setiap harinya.
Untuk menanggulangi tingginya risiko hepatitis, WHO menetapkan komitmen di seluruh dunia untuk menghapuskan penyakit hepatitis di tahun 2030. Komitmen tersebut diberikan dengan cara mendukung pengidentifikasian penderita, vaksinasi, dan pengobatan yang tepat.
Berikut langkah-langkah dalam menanggulangi penyakit hepatitis yang didukung oleh WHO:
1. Menggalakkan vaksinasi hepatitis.
Vaksinasi terutama diberikan pada bayi lahir dalam 3 periode untuk melindungi terjadinya hepatitis maupun kanker hati yang dapat terjadi kapan saja. Vaksin pertama harus diberikan dalam 24 jam setelah kelahiran. Efektivitas vaksin yang telah diberikan secara lengkap dapat bertahan seumur hidup.
2. Menyarankan tes mandiri hepatitis.
Penderita hepatitis sangat jarang yang mengetahui dirinya telah terpapar penyakit ini. Melakukan tes di pusat layanan kesehatan dapat memberikan kejelasan status paparan penyakit hepatitis untuk mendapatkan perawatan yang tepat sesegera mungkin.
3. Memberikan pengobatan hepatitis hingga tuntas.
Konsultasi dan pengobatan antivirus yang efektif bagi para penderita hepatitis.
4. Mencegah pemaparan virus hepatitis.
Setiap tenaga medis maupun individu sipil harus mengetahui bahwa peralatan yang tajam, seperti jarum suntik dan peralatan medis lainnya, dapat menjadi media penularan virus penyebab hepatitis.
Virus hepatitis dapat menyebar melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi. Penularan juga dapat terjadi dari ibu kepada bayi ketika proses melahirkan, alat-alat rumah tangga yang tajam seperti gunting kuku dan pisau cukur, ketika berbagi makanan, serta melalui hubungan hubungan seksual. (Pat)