Waspadai Bahaya Merkuri pada Kesehatan Manusia, Racun Limbah Industri Nikel yang Dapat Tersebar Luas!

waktu baca 4 minutes
Rabu, 11 Jun 2025 11:02 0 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Cemaran merkuri dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan gangguan kesehatan serius, bahkan berujung kecacatan (disabilitas) atau kematian. Padahal, cemaran ini sering ditemukan di sekitar area industri nikel akibat limbah yang tidak mendapat penanganan dengan baik. Dan, parahnya, merkuri dapat tersebar luas hingga ke lingkungan yang jauh.

Bahaya Kesehatan Akibat Paparan Merkuri

Temuan tim peneliti Nexus3 Foundation mengungkapkan cemaran merkuri di area industri nikel Teluk Weda di Maluku Utara telah menyebabkan kontaminasi berlebihan dalam tubuh warga di sekitarnya. Hal ini tentu membahayakan. Karena merkuri dalam darah di atas batas aman dapat menyebabkan keracunan akut, risiko kecacatan pada janin, meningkatnya jumlah penyakit degeneratif, dan gagalnya fungsi organ dalam mendukung keberlangsungan hidup.

Merkuri, atau juga disebut raksa, merupakan logam yang berbentuk cair pada suhu ruangan. Meskipun merkuri merupakan bahan penting dalam beberapa metode medis dan industri, tetapi paparannya secara langsung pada makhluk hidup dapat bersifat toksik dan mematikan.

Paparan langsung tersebut, salah satunya, dapat berasal dari limpasan limbah industri nikel yang bocor dan mengaliri tanah dan perairan. Lingkungan yang terkena limpasan tersebut menjadi rusak, terutama karena kematian berbagai organisme.

Keracunan akut akibat merkuri pada manusia dapat terjadi akibat mengkonsumsi makanan, misalnya ikan dari perairan di sekitar industri nikel. Air tanah pun dapat terkontaminasi dan menjadi beracun bila diminum. Sedangkan merkuri yang mengendap di dalam tanah dapat mengkontaminasi tumbuhan, yang menjadi berbahaya jika termakan oleh hewan atau manusia.

Selain itu, di area industri nikel yang tidak memedulikan pengelolaan limbah secara aman, merkuri dapat terhirup dan menimbulkan masalah pada organ pernapasan manusia.

Gejala Keracunan Merkuri

Berikut ini merupakan gejala-gejala keracunan akibat menghirup merkuri:

1. Gangguan kerja otak yang mengakibatkan insomnia, perubahan respon/perilaku, sakit kepala, dan tremor.
3. Rusaknya organ tubuh, terutama organ pernapasan, otak, dan ginjal. Kerusakan ini berujung organ tidak dapat berfungsi, serta kematian.
2. Tak terkendalinya emosi, misalnya mudah marah, nervous, dan emosi yang fluktuatif.

Sedangkan, merkuri yang tertelan dapat mengganggu sistem pencernaan. Misalnya rasa mual dan muntah, iritasi berat pada rongga mulut, timbul peradangan dan pendarahan pada lambung dan usus, sembelit, diare, dan sulit berkemih. Pada tingkat yang parah, akan terjadi penumpukan cairan dalam tubuh yang berbahaya.

Kulit yang terpapar merkuri secara langsung juga dapat mengalami ruam dan pengeroposan (korosif) sehingga terasa sakit, menjadi tipis dan rapuh. Sistem saraf pada kulit pun menjadi terganggu, misalnya mati rasa atau kebas, terutama di sekitar tangan, mulut, dan kaki.

Sedangkan pada ibu hamil, cemaran merkuri yang masuk ke tubuh dapat mengalir melalui pembuluh darah dan meracuni janin. Sehingga dapat menimbulkan gangguan saraf janin, serta membuat tumbuh kembangnya terhambat.

Merkuri dapat Menyebabkan Peradangan Akut Pada Jaringan Kulit Anak

Pada anak-anak, keracunan merkuri dapat terjadi karena bersentuhan dengan orang dewasa yang terpapar merkuri dan mengonsumsi ikan yang tercemar. Atau menghirup/menelan zat merkuri yang menempel di tubuh orang tuanya secara tidak sengaja.

Gejala keracunan merkuri pada anak sebagai berikut:

1. hilangnya nafsu makan.
2. Lengan dan kaki yang mudah merasa nyeri
3. Terlampau peka terhadap cahaya
4. Mudah mengantuk, rewel, dan terlihat lesu.

Bila paparan pada anak tersebut berlangsung lama, maka gejala akan berkembang. Mulai dari ruam merah muda di jari-jemari hingga di ujung hidung. Ruam ini akan menjadi semakin gelap, dan terlihat mirip seperti jaring-jaring. Kaki dan tangan tersebut dapat terasa gatal, yang bila digaruk akan menebal atau bengkak. Anak menjadi sering berkeringat dalam jumlah lebih banyak. Dan, yang sangat menyedihkan, rambutnya menjadi rontok, serta kukunya dapat terlepas.

Merkuri Menyebabkan Alzheimer

Sifat merkuri, yakni neurotoksin, dapat memicu penyakit degeneratif. Rusaknya sistem saraf di otak karena peradangan, stres oksidatif, dan matinya kerja sel otak akibat paparan merkuri menjadi penyebab terjadinya Parkinson dan Alzheimer.

Yang menjadi keprihatinan, pada saat ini tidak ada penawar yang tersedia untuk menyembuhkan sakit akibat keracunan merkuri. Hal pertama yang harus segera dilakukan jika terjadi gejala keracunan adalah menjauh dari sumber paparan. Perawatan medis untuk keracunan merkuri yaitu dengan terapi kelasi, yaitu pemberian obat yang dapat mengikat senyawa logam berat untuk dikeluarkan dari tubuh.

Kesimpulan

Demikianlah bahaya kesehatan yang begitu besar akibat merkuri. Maka merupakan kewajiban pemerintah untuk menetapkan kebijakan dan regulasi agar pengelolaan limbah industri, terutama nikel, selalu mendapat perhatian serius dari pengusaha. Evaluasi terhadap kualitas udara, tanah, dan air harus menjadi rutinitas wajib, khususnya pada daerah industri nikel dan sekitarnya.

Selain itu, masyarakat pun membutuhkan edukasi mengenai bahaya merkuri dan bagaimana menghindari paparannya agar terhindar dari keracunan merkuri. (Pat)

 

LAINNYA