Tiga Kampung Tangguh Anti Narkoba Terbaik Polda Banten, Salah Satunya di Kabupaten Tangerang

waktu baca 2 menit
Rabu, 8 Des 2021 16:48 0 43 Redaksi TD

BANTEN | TD — Wakapolda Banten Brigadir Jenderal Ery Nursatari memberikan penghargaan kepada pemenang Kampung Tangguh Anti Narkoba terbaik jajaran Polda Banten.

Penghargaan diberikan kepada juara I Desa Plawad wilayah hukum Polres Serang, juara II diraih Desa Kasunyatan Polres Serang Kota dan juara ke III diraih Desa Telaga Polresta Tangerang.

Ery mengatakan Polda Banten dan jajaran berkomitmen untuk melakukan upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba. “Salah satu langkah strategis yaitu dengan menginisiasi dibentuknya kampung tangguh anti Narkoba di beberapa daerah yang rawan peredaran gelap narkoba,” ujarnya di Serang, Rabu 8 Desember 2021

Hal ini, kata Ery, telah diamanatkan dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika. Untuk itu Polda Banten telah lebih dahulu melakukan pencanangan Kampung Tangguh Anti Narkoba pada (25/08) lalu.

Ery Nursatari menyampaikan penekanan Kapolda Banten kepada Ditnarkoba Polda Banten serta instansi terkait dalam pemberantasan narkoba. Antara lain optimalkan pencegahan, pemberantasan dan penegakan hukum terhadap penyalahgunaan narkoba, tingkatkan pengawasan masuknya peredaran narkoba pada jalur darat dan perlintasan pesisir pantai daerah  hukum Polda Banten.

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan pembentukan kampung tangguh anti narkoba sangat bagus sebagai bentuk perang terhadap narkoba. Perang yang dilakukan Kapolda Banten, BNNP Banten dan Gubernur Banten. “Program tersebut sangat bagus untuk memerangi dan memutus mata rantai penyebaran narkoba di lingkungan masyarakat, ini sebagai salah satu contoh dari Polda Banten untuk menyelamatkan seluruh lapisan masyarakat dari bahaya narkoba,” ujarnya.

Kepala BNNP Banten Brigadir Jenderal Hendri Marpaung mengatakan 664 wilayah rawan edar dan penggunaan narkoba di Indonesia termasuk di Banten. “Sebagai entri point dari Sumatera ke Jawa, selain itu rekrutmen kurir dan sindikasi, rumah singgah dan pengembangan beragam modus serta membangun jaringan peredaran narkoba jadi masalah besar di Banten,” ucapnya. (Faraaz/Rom)

Unggulan

LAINNYA