KOTA TANGERANG | TD — Kehilangan pekerjaan akibat pandemi covid-19 justru membuat M. Izazi kehilangan penghasilan. Ia justru sukses meraup pundi-pundi rupiah dari usaha yang kini dilakoninya, yaitu berternak ikan cupang.
Kisah warga Kampung Cupang, RW 05, Kampung Karang Tengah, RW 05, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, itu bermula saat ia terkena pemutusan hubungan pekerjaan (PHK) di restoran tempat ia bekerja karena pandemi covid-19. Ia lalu menekuni bisnis ikan cupang.
“Kebetulan saya suka memelihara ikan, terlebih ikan cupang. Saat terkena PHK, ternyata pamor ikan cupang sedang naik,” ungkapnya kepada TangerangDaily beberapa waktu yang lalu.
Izazi pun kemudian memutuskan untuk menekuni berternak ikan cupang. Dukungan dari komunitas di sekitar tempat tinggalnya di Kampung Cupang itu, membuat ia perlahan-lahan mulai menikmati hasil dari bisnis yang awalnya hanya sekedar hobi.
Saat ini, dari hasil sekali panen, Izazi meraup keuntungan hingga belasan juta rupiah. Meski begitu, dia tampak tetap bersahaja. Bahkan terlihat malu-malu saat menceritakan keuntungan dari usahanya tersebut.
“Alhamdulilah bisa buat makan keluarga. Mencukupi kebutuhan untuk jajan anak dan istri,” ujarnya.
Selain melayani pembelian secara langsung di rumahnya, Izazi juga memasarkan ikan cupang melalui media sosial.
“Biasanya pemborong juga datang, sekali belanja, ikan cupang langsung habis,” katanya.
Sementara ditanya harga ikan cupang, Izazi mengatakan tergantung tingkat minat pembeli. Tak sedikit, mereka yang hobi mengoleksi ikan cupang, bisa menggelontorkan uang hingga puluhan juta rupiah.
“Ada kolektor yang mau membeli satu ikan cupang hingga Rp17 juta. Saya juga enggak paham kenapa ia suka? Padahal sekilas sama saja dengan ikan cupang lainnya,” imbuhnya.
Serupa dengan Izazi, Firmansyah melakoni usaha tersebut. Ia bahkan memutuskan berhenti bekerja sebagai pegawai di salah satu perusahaan swasta demi memfokuskan diri berternak ikan cupang.
“Kalau saya memang sudah 30 tahun budidaya ikan, tapi baru beberapa tahun ini fokus pada ikan cupang,” ungkapnya.
Dari hasil usahanya itu, Firmansyah mengaku dapat membeli sejumlah aset, seperti rumah, tanah dan kendaraan.
Berbeda dengan Izazi, Firmansyah memasarkan ikan cupangnya hanya secara langsung, pemborong datang ke rumahnya.
“Setiap peternak punya pangsa pasarnya masing-masing. Kalau saya sudah punya langganan pemborong,” pungkasnya. (Eko Setiawan/Rom)