Telkom Indonesia Perkuat Ekosistem Festival Lokal Lewat Teknologi dan Akses Modal melalui Program Indigo

waktu baca 2 minutes
Minggu, 1 Jun 2025 12:17 0 Elvira

Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis budaya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, melalui program unggulannya Indigo, mengambil langkah strategis untuk mendukung keberlanjutan penyelenggaraan festival lokal di Indonesia. Dukungan ini diwujudkan dalam bentuk penguatan akses terhadap teknologi digital, wawasan bisnis, dan pendanaan bagi para pemilik IP Festival yang selama ini menghadapi hambatan dalam mengembangkan usahanya secara berkelanjutan.

Pada tanggal 6–7 Mei 2025, inisiatif ini hadir dalam gelaran Jogja Festivals Forum & Expo (JFFE) di Hotel 101 Yogyakarta. Ajang ini menjadi ruang kolaboratif bagi lebih dari 20 pemilik IP Festival, pelaku MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), dan pemangku kepentingan industri kreatif. Melalui platform ini, Indigo turut menjembatani pelaku festival dengan lembaga pembiayaan serta investor strategis.

Menurut Yasa, Ketua Yogyakarta Investment Club (YKIC), langkah ini membuka peluang baru dalam membangun pola pendanaan yang relevan dan terukur bagi festival. Ia menambahkan bahwa pendekatan ini tidak hanya mendorong festival sebagai perayaan budaya, tetapi juga sebagai elemen penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah.

Kegiatan diawali dengan diskusi panel yang melibatkan perwakilan dari Trihill Capital dan BNI Ventures, yang mengangkat topik penting mengenai peluang dan tantangan pendanaan di sektor IP Festival. Mereka sepakat bahwa meskipun sektor ini masih terbilang baru dalam radar modal ventura, potensinya terus meningkat seiring bertambahnya dampak sosial dan ekonomi dari berbagai festival di tanah air.

Selanjutnya, para pemilik IP diberikan kesempatan mempresentasikan potensi serta kebutuhan masing-masing dalam sesi pitching berdurasi tiga menit di hadapan lebih dari 50 pemangku kepentingan yang terdiri dari lembaga pemerintah, korporasi, perbankan, serta investor dan inkubator bisnis.

Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Indigo, menegaskan bahwa meski Indigo bukan bagian langsung dari industri festival, program ini memiliki portofolio startup digital yang sangat relevan dalam mendukung infrastruktur pendukung seperti sistem tiket digital, layanan akomodasi, hingga manajemen acara berbasis platform. “Yogyakarta punya kekuatan budaya yang unik, dan Indigo hadir untuk mendorong potensi ini melalui ekosistem digital yang kami kembangkan,” jelasnya.

Melalui pendekatan ini, Indigo berharap dapat menciptakan ekosistem yang memungkinkan pelaku festival untuk bertumbuh secara berkelanjutan dengan dukungan teknologi dan akses pembiayaan. Tak hanya itu, para kreator festival juga mendapatkan wawasan baru dalam mengembangkan model bisnis berbasis IP yang lebih solid dan terukur.

Sebagai program inkubasi dan akselerasi startup digital milik Telkom Indonesia, Indigo berkomitmen untuk memperkuat transformasi ekonomi digital di Indonesia. Dengan mendukung berbagai sektor, termasuk festival dan industri kreatif, Indigo mendorong inovasi lokal untuk bersaing secara global.

LAINNYA