TANGERANG | TD – Dalam menyusun formula tea blend, adanya diagram segitiga teh atau dikenal sebagai tea blend triangle dapat sangat membantu untuk menghasilkan komposisi teh yang seimbang.
Dikutip dari laman doctorlib, tea blend triangle disusun dari tiga kelompok utama bahan teh. Pertama, bahan aktif atau active yang berada di dasar segitiga dan menempati jumlah komposisi paling banyak, 50 % atau sebanding dengan 3 bagian dari keseluruhan bagan.
Pada tingkat kedua, bahan pendukung atau support menempati 30% bagian formula, atau setara dengan 1 hingga 2 bagian dari keseluruhan bagan.
Pada tingkat terakhir dan paling sedikit, bahan katalis atau catalyst menempati 20% bagian formula, atau seperempat hingga 1 bagian perbandingan dari seluruh bagan.
Active
Bahan dasar atau bahan aktif sebenarnya dapat menempati 35 hingga 98% dari keseluruhan bahan teh. Untuk bahan dasar ini dapat digunakan teh, seperti teh hijau atau teh hitam, atau digantikan roiboos (Aspalathus linearis) dalam kategori teh bunga (tisane).
Supporting
Bahan pendukung atau supporting merupakan bahan yang digunakan untuk menambahkan aroma dan rasa. Bahan kelompok ini dibutuhkan dalam jumlah cukup banyak agar memberikan intensitas rasa yang seimbang terhadap bahan dasar.
Jumlah keseluruhan bahan ini dapat mencapai 40% dari keseluruhan bahan teh.
Contoh bahan pendukung dalam tea blend adalah buah yang dikeringkan. Misalnya potongan jeruk kumquat atau sunkist, potongan jahe, dan potongan biji cokelat.
Catalyst
Kelompok catalyst adalah bahan yang digunakan dalam jumlah sedikit. Fungsi bahan catalyst adalah mempercantik tea blend.
Bahan catalyst tertentu juga memberikan rasa dan aroma yang kuat, meski hanya diberikan dalam jumlah kecil.
Contoh bahan dari kelompok ini adalah bunga saffron, bunga geranium, bunga mawar, bunga lavender, jeruk nipis, rosella, green cardamom, cengkeh, dan bunga lawang. (*)