Sunlight Deficiency: Saat Tubuh Diam-diam ‘Haus’ Sinar Matahari

waktu baca 5 minutes
Kamis, 10 Apr 2025 12:26 0 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Sinar matahari tidak hanya dapat menyemarakkan hingga  hari menjadi cerah. Namun, sinar matahari juga dapat memberikan nutrisi untuk tubuh. Cahaya matahari yang menyentuh kulit dapat merangsang tubuh manusia untuk memproduksi vitamin D alami. Manfaat kesehatan dari vitamin ini sangatlah banyak.

Sayangnya, banyak orang yang belum menyadari hal ini. Kurangnya kesadaran kita terhadap kebutuhan akan matahari dapat berdampak pada sejumlah masalah kesehatan yang serius. Apalagi, gaya hidup modern cenderung membuat kita memilih untuk lebih sering berada di dalam ruangan, di mana sinar matahari tidak dapat secara langsung bersentuhan dengan tubuh. Hal ini tentu akan menjadi awal kesehatan yang buruk bila terjadi terus menerus.

Artikel ini membahas tentang pentingnya sinar matahari, dan dampak defisiensi sinar matahari (sunlight deficiency) pada kesehatan. Penulis juga menyajikan saran tentang cara memenuhi kebutuhan sinar matahari kita, serta beberapa tips untuk menikmati sinar matahari dengan aman.

Pentingnya Sinar Matahari untuk Kesehatan

Sinar matahari tidak hanya sekedar memberikan penerangan dan kehangatan, tetapi juga mempengaruhi kesehatan fisik dan mental kita. Salah satu manfaat paling signifikan dari paparan sinar matahari bagi tubuh adalah produksi vitamin D. Keberadaan vitamin ini dalam jumlah cukup dapat menyeimbangkan kadar kalsium dan fosfor dalam tubuh. Juga meningkatkan sistem imun, serta mendukung kesehatan tulang dan gigi. Dengan keistimewaan ini, paparan sinar matahari dapat membantu tubuh terhindar dari penyakit tertentu, seperti osteoporosis dan beberapa jenis kanker.

Penelitian pun menunjukkan bahwa sinar matahari dapat membantu memperbaiki suasana hati. Dan ketika ia sering terhalang hujan pada musimnya, risiko depresi pada manusia pun meningkat. Meskipun demikian, tubuh yang terlalu banyak mendapatkan paparan sinar matahari juga bisa berbahaya. Sehingga penting untuk menjaga agar tubuh mendapatkan sinar matahari yang tepat dan dalam jumlah yang seimbang.

Gejala Defisiensi Sinar Matahari

Ketika tubuh mengalami kekurangan sinar matahari atau sunlight deficiency, salah satu gejala yang paling umum adalah kelelahan yang berkepanjangan. Dalam kasus defisiensi ini, rasa lelah bisa timbul begitu saja tanpa memerlukan alasan yang spesifik. Tubuh dapat merasa kehilangan energi dan lemas. Mood pun akan hilang, dan perasaan hati menjadi tak menentu. Jika demikian, maka tentu keadaan ini akan bertambah buruk. Seseorang yang mengalami defisiensi sinar matahari bahkan seringkali merasa lebih mudah marah, cemas, atau berisiko mengalami depresi.

Gejala fisik lainnya jika seseorang kurang mendapatkan sinar matahari, mencakup masalah pada tulang dan nyeri otot, terutama jika terjadi defisiensi vitamin D. Pada beberapa kasus, bisa juga menyebabkan gangguan tidur. Jika terdapat seseorang yang sering berada di dalam ruangan tanpa paparan sinar matahari yang cukup, ada baiknya untuk memperhatikan tanda-tanda ini sebagai indikasi bahwa tubuh mungkin ‘haus’ akan cahaya matahari. Sangat penting untuk mengenali gejala ini agar dapat bertindak tepat dan cepat.

Cara Memenuhi Kebutuhan Sinar Matahari

Usaha untuk memenuhi keinginan tubuh akan sinar matahari sebenarnya cukup mudah. Luangkan waktu sekitar seperempat atau setengah jam untuk membiarkan tubuh menikmati paparan sinar matahari yang hangat. Langkah ini dapat mengaktivasi vitamin D dalam tubuh kita untuk memproduksi kalsium. Dari sinilah awal pembentukan tulang-tulang yang kuat dan badan sehat berenergi.

Umumnya, paparan sinar matahari terbaik dapat terserap tubuh kita pada saat ia tidak terlalu terik. Misalnya pada pagi sebelum pukul sepuluh, atau sore setelah pukul tiga. Waktu-waktu tersebut merupakan kesempatan yang aman untuk menikmati hangatnya sinar matahari tanpa takut kulit menjadi gosong.

Jika tinggal di daerah yang memiliki musim dingin yang panjang, tentu paparan sinar matahari terbatas. Maka penting untuk mencari cara alternatif. Mengintegrasikan aktivitas luar ruangan dalam rutinitas harian, seperti berjalan kaki atau berolahraga, dapat membantu tubuh menambah asupan sinar matahari.

Untuk mereka yang sulit mendapatkan paparan sinar matahari secara langsung, suplemen vitamin D bisa jadi pilihan. Asupan suplemen ini dapat menjadi langkah mempertahankan kesehatan, asalkan sesuai dosis atau berdasar advis medis.

Tips Berjemur dengan Aman

Berjemur di bawah sinar matahari harus dengan langkah yang benar. Meskipun mendapatkan manfaat dari sinar matahari, penting untuk selalu melindungi kulit kita agar tidak terkena dampak negatif. Sinar ultraviolet yang terpancar secara bebas dari matahari dapat menyebabkan penuaan dini atau risiko kanker kulit. Karenanya, pilih waktu berjemur saat sinar UV tidak terlalu kuat. Misalnya sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 4 sore. Penting pula untuk menggunakan tabir surya dengan SPF yang sesuai untuk melindungi kulit jika berjemur dalam waktu lama.

Selain itu, pakai pakaian yang tepat, seperti topi atau kacamata hitam, untuk melindungi bagian sensitif tubuh. Pastikan juga untuk menjaga hidrasi dengan mengonsumsi air secukupnya agar kulit tetap terjaga kelembapannya. Meskipun kita ingin mendapatkan sinar matahari, keseimbangan antara menikmati manfaat dan melindungi diri sangatlah penting. Jangan lupa untuk mendengarkan sinyal tubuh kita dan menyesuaikan waktu serta intensitas berjemur di bawah matahari sesuai dengan kebutuhan.

Kesimpulannya, sinar matahari adalah elemen penting dalam menjaga kesehatan kita, mulai dari produksi vitamin D hingga berdampak positif pada kesehatan mental. Sunlight deficiency atau kekurangan sinar matahari dapat memicu berbagai gejala yang berdampak pada kesejahteraan kita secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk menyadari berbagai gejala yang muncul dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan kebutuhan sinar matahari kita terpenuhi dengan tepat. Dengan melakukan aktivitas luar ruangan dengan bijak dan mengambil langkah-langkah pencegahan saat berjemur, kita dapat menikmati manfaat sinar matahari tanpa mengorbankan kesehatan kulit kita. Mari jaga tubuh agar tetap sehat dengan mendapatkan sinar matahari yang cukup! (Nazwa/Pat)

LAINNYA