Di era digital saat ini, kebutuhan akan tenaga kerja yang fleksibel dan efisien menjadi semakin penting, terutama bagi sektor UMKM dan startup. Salah satu pionir dalam menjawab tantangan ini adalah Sribu, sebuah platform digital yang kini telah tumbuh menjadi rumah bagi ribuan freelancer profesional di Indonesia.
Didirikan pada tahun 2011 oleh Ryan Gondokusumo, Sribu awalnya hadir sebagai marketplace desain berbasis crowdsourcing pertama di Indonesia. Visi awalnya sederhana—mempermudah bisnis menemukan desainer berkualitas secara online. Namun, dalam perjalanannya, Sribu berevolusi menjadi ekosistem layanan freelance digital yang jauh lebih luas.
Memasuki tahun 2014, Sribu memperluas layanannya ke berbagai bidang digital lainnya, seperti copywriting, pengembangan website, hingga pemasaran digital. Transformasi ini membuka pintu bagi lebih banyak pelaku usaha untuk mendapatkan solusi lengkap dalam satu platform.
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada tahun 2020 menjadi momentum percepatan bagi pertumbuhan Sribu. Dalam kurun waktu tersebut, jumlah freelancer aktif di platform ini meningkat dua kali lipat, seiring dengan tingginya permintaan terhadap tenaga kerja jarak jauh.
Kini, di tahun 2025, Sribu kembali menghadirkan inovasi terbaru bernama JobPost. Fitur ini dirancang untuk memangkas waktu rekrutmen freelance secara signifikan. Pengguna hanya perlu mengisi formulir kebutuhan proyek, dan sistem Sribu akan mencocokkannya dengan freelancer yang paling relevan berdasarkan keahlian, pengalaman, hingga kecepatan respon.
“Lewat JobPost, proses yang biasanya makan waktu berhari-hari kini bisa selesai dalam hitungan jam. Kami ingin klien bisa fokus pada hasil, bukan repot di proses awal,” ungkap Ryan Gondokusumo, sang pendiri.
Fitur ini telah mempercepat proses pencocokan hingga empat kali lebih cepat dibanding metode konvensional, menjadikannya pilihan ideal bagi bisnis yang butuh eksekusi cepat tanpa mengorbankan kualitas.
Hingga saat ini, Sribu telah membantu lebih dari 50.000 bisnis di Indonesia, termasuk nama-nama besar seperti Jasa Marga, DHL, Wika, Trans TV, dan Baidu. Sebanyak 78% klien berasal dari sektor UMKM dan startup, sedangkan lebih dari 60% freelancer aktif menjadikan Sribu sebagai sumber pendapatan utama.
Sribu membuktikan bahwa dunia kerja tidak lagi terikat oleh batasan fisik. Masa depan pekerjaan adalah tentang keahlian, kecepatan, dan fleksibilitas. Dengan inovasi berkelanjutan dan fokus pada kualitas, Sribu terus memainkan peran kunci dalam mendorong transformasi digital dunia kerja di Indonesia.