Sosialisasi Empat Pilar Bersama Dr. H. Abdul Kholik Warnai Hari Pertama Rakornas KPMDB 2025

waktu baca 3 minutes
Jumat, 25 Jul 2025 21:07 0 Nazwa

SEMARANG | TD – Setelah dibuka secara resmi pada Jumat pagi dengan sambutan dari berbagai tokoh, Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB) melanjutkan agenda strategis pertamanya, yaitu Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat sore, 25 Juli 2025, di Aula Gedung H Balai Diklat Keagamaan Semarang.

Sosialisasi ini menghadirkan narasumber utama, Dr. H. Abdul Kholik, SH., M.Si., anggota DPD RI Jateng, yang dikenal aktif dalam memperjuangkan isu-isu kerakyatan.

Acara dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pemaparan materi dan sesi diskusi terbuka. Peserta yang hadir merupakan delegasi KPMDB dari berbagai kota di Indonesia, mulai dari Jakarta hingga Soloraya, yang sebelumnya mengikuti pembukaan Rakornas di lokasi yang sama.

Sesi ini dimoderatori oleh An’im, yang membuka dengan menjelaskan pentingnya pemahaman terhadap Empat Pilar sebagai dasar kebangsaan. Ia juga memperkenalkan latar belakang pemateri dan mengaitkan materi yang akan disampaikan dengan konteks gerakan mahasiswa daerah.

Dalam pemaparannya, Abdul Kholik menekankan bahwa Empat Pilar MPR RI, yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, bukan sekadar jargon, melainkan nilai-nilai yang harus diterapkan secara nyata dalam kehidupan sosial dan politik generasi muda. Ia juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Brebes jika dikelola oleh generasi muda yang berkomitmen.

“Peran mahasiswa Brebes sangat penting ketika mereka kembali ke daerah. Brebes memiliki banyak potensi yang bisa dimaksimalkan, dan ini bisa menjadikan Brebes sebagai daerah yang maju,” ungkap Abdul Kholik di hadapan peserta.

Pemaparan tersebut disambut antusias oleh peserta, yang kemudian melanjutkan ke sesi diskusi. Beberapa mahasiswa aktif memberikan pandangan dan pertanyaan kritis, salah satunya dari delegasi KPMDB wilayah Pekalongan, Windi, yang mempertanyakan peran DPD RI dalam mengatasi masalah masyarakat.

“Bagaimana langkah strategis DPD dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat dengan kewenangan yang terbatas? Dan bagaimana kita sebagai mahasiswa bisa terlibat dalam menyelesaikan masalah di Kabupaten Brebes?” tanya Windi.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Abdul Kholik menjelaskan bahwa meskipun DPD memiliki keterbatasan kewenangan, mereka tetap memiliki ruang konstitusional untuk berperan aktif dalam menyuarakan aspirasi dan mencari solusi atas masalah masyarakat.

“Kita memiliki ruang untuk menyelesaikan masalah. DPD memberikan masukan mengenai permasalahan kepada Jawa Tengah agar bisa menjadi solusi secara bertahap. Misalnya, perhatian terhadap sektor pertanian yang saat ini kurang, menjadi kajian serius untuk diperkuat,” jawabnya.

Diskusi berlangsung dengan hangat dan reflektif, di mana banyak peserta merasa sesi ini membuka wawasan baru tentang implementasi nilai-nilai dasar negara dalam kegiatan kemahasiswaan di tingkat lokal maupun nasional.

Sebagai penutup, An’im merangkum dan menyampaikan kesimpulan dari sesi tersebut, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan momentum untuk menginternalisasi nilai-nilai luhur bangsa.

“Saya menyimpulkan bahwa sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini menjadi momentum untuk menginternalisasi nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, serta memperkuat persatuan dan kesatuan,” ujarnya.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Rakornas KPMDB 2025 yang berlangsung selama tiga hari, dengan agenda utama seperti sidang komisi, diskusi panel, dan penyusunan program kerja nasional.

Kehadiran Abdul Kholik dalam sesi ini tidak hanya memperkuat aspek edukatif Rakornas, tetapi juga memperkaya perspektif peserta mengenai peran strategis mahasiswa dalam pembangunan daerah yang berbasis pada nilai kebangsaan.

Dengan semangat kebangsaan yang dipadukan dengan kesadaran lokal, Rakornas KPMDB terus menegaskan perannya sebagai wadah kaderisasi intelektual muda Brebes yang visioner, progresif, dan berdampak nyata. (Hijar/Red)

LAINNYA