TANGERANG | TD — Warga Kampung Jambu, RT 09 RW 03, Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, terisolasi akibat banjir yang melanda selama hampir sepekan terakhir. Banjir yang dimulai pada Senin, 3 Maret 2025, mengalami naik surut hingga Minggu, 9 Maret 2025.
Adi, salah seorang warga, menginformasikan kepada TangerangDaily bahwa pada hari ini, sejak pukul 14.00 WIB, kali Cipayaeun kembali meluap. “Sore ini, ketinggian banjir sudah mencapai sepaha orang dewasa,” ungkapnya melalui sambungan telepon pada Minggu malam, 9 Maret 2025.
Awalnya, banjir yang disebabkan oleh meluapnya sungai Cipayaeun pada hari pertama, Senin, 3 Maret 2025, hanya mencapai ketinggian sekitar 60 centimeter, sehingga warga RT 09 masih bisa menggunakan satu-satunya akses di kawasan industri Benua Permai Lestari (kawasan Olex).
Namun, pada hari kedua (Selasa, 4 Maret 2025), ketinggian air semakin meningkat, sehingga akses jalan terputus dan air mulai merendam jok motor. “Warga setempat, yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh pabrik di kawasan industri, terpaksa harus berjalan kaki dalam kondisi basah kuyup, karena kendaraan roda dua tidak dapat melewati banjir. Tidak ada jalan alternatif lain selain melalui kawasan industri,” jelasnya.
Meskipun banjir sempat surut, sore ini air kembali meluap, mengancam isolasi warga di RT 09. “Banjir seperti ini sudah menjadi langganan di wilayah RT 09, namun mirisnya, hingga kini belum ada solusi yang jelas,” keluhnya.
Adi mengaku telah melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang. “Nanti akan ada petugas BPBD yang datang untuk melakukan mitigasi,” ujarnya.
Dia berharap hasil mitigasi tersebut akan diikuti dengan rencana Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk mengatasi masalah banjir ini. “Kami berharap Bupati Tangerang segera merencanakan langkah-langkah untuk mengatasi banjir di kawasan ini, karena selain merugikan warga, hal ini juga dapat menghambat aktivitas industri di daerah ini,” pungkasnya. (*)