Sekolah Jawara Demokrasi: Pilar Saga Dorong Pelajar Tangsel Cerdas dalam Politik

waktu baca 2 minutes
Selasa, 9 Des 2025 17:23 0 Nazwa

KOTA TANGSEL | TD – Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Pilar Saga Ichsan menekankan pentingnya peran anak muda dalam menjaga mutu demokrasi di Indonesia.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pemula bertema “Sekolah Jawara Demokrasi” yang diselenggarakan KPU Kota Tangsel di Serpong, Senin (8/12/2025).

Di hadapan ratusan siswa SMA dan SMK, Pilar menuturkan bahwa pemilih pemula merupakan generasi yang nantinya akan memimpin dan menentukan arah pembangunan negara.

“Pembekalan untuk pemilih pemula ini menjadi dasar terbentuknya kesadaran politik dan demokrasi di kalangan remaja. Para siswa yang hadir hari ini adalah calon pemimpin, calon pengambil kebijakan, sekaligus calon penentu perjalanan bangsa ke depan,” ucap Pilar.

Ia juga mengingatkan para pelajar untuk lebih cermat memilih dan memilah informasi di tengah derasnya arus digital, agar tidak mudah termakan provokasi.

“Melalui program Sekolah Jawara Demokrasi, KPU Tangsel telah menyediakan ruang belajar yang membantu adik-adik memahami hak serta kewajiban sebagai warga negara, mengenal proses pemilu, dan mampu menentukan pilihan politik dengan bijak, rasional, serta penuh tanggung jawab,” katanya.

Pilar turut mendorong generasi muda agar terlibat aktif dalam setiap tahapan pemilu dan pilkada. Menurutnya, kualitas demokrasi suatu daerah tercermin dari tingkat kecerdasan politik serta partisipasi masyarakatnya.

“Salah satu ciri kota yang berkembang adalah indeks demokrasinya tinggi. Itu berarti warganya memiliki kecerdasan politik yang baik,” ujarnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada KPU Tangsel atas konsistensinya memberikan pendidikan politik sejak dini kepada para pelajar. Langkah tersebut, kata Pilar, sejalan dengan komitmen Pemkot Tangsel dalam membangun SDM yang unggul dan memiliki kesadaran demokrasi kuat.

Pilar menegaskan bahwa pendidikan politik menjadi cara efektif untuk mencegah praktik negatif dalam pemilu, seperti hoaks, ujaran kebencian, maupun politik uang.

“Dulu pendidikan politik belum merata. Banyak yang memilih dengan emosi, bahkan sampai terjadi konflik. Sekarang bukan zamannya lagi. Demokrasi harus berjalan sehat tanpa memecah persaudaraan,” jelasnya.

Ia berharap program Sekolah Jawara Demokrasi terus berlanjut dan mampu mencetak pemilih muda yang kritis, rasional, dan berintegritas.

Pilar juga menegaskan kesiapan Pemkot Tangsel untuk tetap bekerja sama dengan KPU guna memperkuat pendidikan demokrasi di wilayah tersebut. (*)

LAINNYA