JAKARTA | TD – Sekolah Dasar Islam Al Azhar 8 di Kembangan, Jakarta Barat, baru saja menyelenggarakan acara seminar parenting dengan tema “Stop Bullying” untuk memberikan wawasan mendalam kepada siswa dan orang tua mengenai risiko perundungan serta strategi menghadapinya.
“Pemahaman mendalam tentang ancaman bullying esensial agar anak-anak bisa terlindungi dari peran sebagai korban maupun pelaku. Ini perlu dijadikan aksi konkret, yaitu Gerakan Sekolah Bebas Bullying,” ungkap Enden Daenuri, M. Pd., Kepala Sekolah SD Islam Al Azhar 8 Kembangan, saat berbincang dengan media di Kembangan pada Sabtu (27/9).
Menyentuh rencana sekolah ke depan, Enden menyoroti urgensi kesadaran siswa terhadap bahaya bullying, yang mendorongnya mengadakan seminar “Stop Bullying” di Aula Masjid Al Azhar Kembangan pada 24 September 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh semua siswa kelas 3, total 134 orang.
Enden menegaskan bahwa pengetahuan tentang bullying bagi anak harus lebih dari sekadar konsep, melainkan diterapkan secara nyata di sekolah maupun rumah tangga.
Ia juga menyebutkan bahwa seminar bertema “Stop Bullying” ini mengundang Dilla Dama Atprinka, S. Psi., M. Psi., seorang ahli psikologi yang sering menjadi pembicara di berbagai institusi pendidikan.
Dalam sesi presentasinya, Dilla membahas secara rinci definisi, bentuk, dan kategori bullying yang sering terjadi, mulai dari yang bersifat fisik seperti pukulan atau tendangan.
Selanjutnya, bullying verbal berupa ejekan atau cemoohan, bullying sosial melalui pengucilan atau penyebaran rumor, serta bullying daring (cyberbullying) via platform media sosial atau pesan digital. Dilla turut menguraikan efek buruk bullying terhadap korban maupun pelakunya.
Lewat acara seminar ini, pihak sekolah mengharapkan terciptanya suasana pembelajaran yang lebih terlindungi, inklusif, dan tanpa unsur perundungan. Kegiatan parenting tersebut juga mencerminkan dedikasi SD Islam Al Azhar 8 Kembangan dalam membentuk generasi muda yang penuh empati, perhatian, dan kesadaran sosial. (*)