Rip Current, Zona Berbahaya yang Perlu Dihindari Saat Berenang di Pantai

waktu baca 4 menit
Kamis, 30 Jan 2025 12:28 0 36 Patricia Pawestri

LIBURAN | TD – Berwisata ke pantai tentu menyenangkan. Tetapi lain halnya jika kita menemui zona “rip current” yang dapat membahayakan nyawa. Rip current merupakan area perairan pantai yang memiliki arus balik ke tengah laut yang cukup kuat menyeret manusia hingga dapat terjebak dan tenggelam.

Banyaknya darmawisata pelajar ke daerah pantai di Yogyakarta pada Januari 2025 ini membawa kabar duka. Tanggal 28 lalu, sebanyak 13 pelajar SMP dari Jawa Timur terseret arus kuat di zona rip current. Akhirnya, 4 anak ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa, dan 9 anak lainnya dapat diselamatkan.

Pengetahuan tentang rip current memang belum banyak dimiliki oleh masyarakat awam. Sehingga berakibat kurangnya kewaspadaan mengenai area-area berbahaya bagi mereka yang sedang menikmati aktivitas berenang di pantai. Padahal, ini penting untuk menjaga keselamatan siapa pun yang sedang berwisata ke pantai.

Apa Itu Rip Current dan Bahayanya?

Menurut Badan Kelautan dan Atmosfer Amerika Serikat (NOAA), rip current merupakan arus air yang kuat dan mengarah menjauhi pantai. Zona ini memanjang dan menjadi zona tenang yang kontras di antara zona di mana arus ombak ramai memecah.

Celakanya, tenangnya zona rip current ini sering disalahartikan oleh para pengunjung pantai sebagai area yang lebih aman untuk berenang. Padahal, di balik ketenangan arus permukaan tersebut, tersembunyi arus balik di bagian bawah yang cukup kuat. Sehingga dapat menyeret orang menuju ke tengah laut.

Berbahayanya rip current ini terlebih jika pengunjung yang berenang sedang kelelahan, kurang pandai berenang, atau sedang dalam kondisi fisik yang lemah. Karena, dengan demikian arus rip current mudah menghanyutkannya. Kondisi tersebut dapat menjebak perenang di tengah laut hingga kehabisan tenaga dan tenggelam.

Sedangkan menurut Pusat Meteorologi Maritim milik BMKG, rip current bahkan dapat menyapu perenang yang kuat dan berpengalaman. Karena arus mematikan ini dapat menarik perenang ke tengah laut dalam kecepatan 2 meter per detik.

Mengenai pantai-pantai yang memiliki zona rip current, Badan Penanggulangan Bencana Derah Provinsi (BPBD) Yogyakarta menyatakan setiap pantai di Kabupaten Gunungkidul (ada sekitar 30 pantai) memiliki zona rip current. Begitu juga Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul, dan pantai di Cilacap. Dan, bila menyimak NOAA, rip current bisa terdapat di pantai mana saja. Arus mematikan ini bisa menjadi samar apalagi bila laut sedang dipenuhi ombak besar.

Ciri-ciri Zona Rip Current

Untuk memudahkan mengenali zona rip current, ada 3 poin yang dapat pengunjung pantai perhatikan, yakni:

1. Adanya benda yang bergerak cepat ke laut.

Rumput laut, botol, atau busa yang mengapung dan bergerak cepat di perairan pantai dapat menjadi penanda adanya rip current.

2. Permukaan air yang tenang dan kontras dengan sekitarnya.

Pada pantai yang mempunyai banyak ombak, penting untuk mengenali permukaan air yang tenang di tengah (jeda) dua gelombang ombak yang memecah. Karena bisa jadi zona tersebut merupakan rip current.

3. Warna air yang lebih gelap.

Arus rip current menyebabkan warna air yang lebih gelap karena membawa cukup banyak sedimen dari dasar laut. Warna ini menjadikannya kontras terhadap perairan sekitar.

Salah satu penanda adanya arus balik ke laut yang sangat kuat (rip current). (Foto: NOAA)

Tips Bila Terseret Arus Rip Current

Pantai yang sudah dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat tentunya telah memberi tanda pada zona-zona berbahaya seperti rip current. Dan, jika ingin berenang di pantai, sebaiknya melakukannya bersama dengan teman agar dapat saling mengawasi.

Tetapi bila seseorang terlanjur terjebak arus mematikan tersebut, maka 3 hal di bawah ini dapat dilakukan:

1. Tidak melawan arus.

Arus yang kuat hanya akan membuat perenang kelelahan jika melawannya. Dan arus rip current akan membawa perenang secara cepat menjauhi pantai dan bukan menariknya ke bawah. Jadi tidak perlu melawannya secara langsung untuk menuju ke arah pantai.

2. Mengambil posisi berenang sejajar dengan garis pantai.

Perenang yang terjebak arus rip current sebaiknya mengambil arah renang sejajar dengan pantai, sekaligus perlahan mendekati pantai untuk keluar dari zona rip current.

3. Bersikap tenang dan terus berusaha meminta bantuan.

Saat rasa kelelahan menyergap ketika terjebak rip current, perenang sebaiknya menjaga gerakan tubuhnya agar tetap tenang dan tetap mengapung. Dan, berikanlah tanda SOS dengan mengangkat tangan dan berteriak minta tolong.

Demikianlah sekelumit mengenai rip current yang mematikan. Namun, dengan memperhatikan tanda peringatan yang dipasang petugas pantai, dan juga mewaspadai gejala yang ada di alam, serta memahami tips seputar keselamatan, maka Anda dapat menikmati keindahan pantai dengan aman dan nyaman. (Pat)

""
""
""
LAINNYA