Rawan Kecelakaan, Pengelola Tol Tangerang-Merak Tertibkan Kendaraan ODOL

waktu baca 2 menit
Sabtu, 27 Nov 2021 13:11 0 46 Redaksi TD

TANGERANG | TD — PT Marga Mandalasakti atau Astra Tol Tangerang-Merak  menertibkan Kendaraan Overdimensi dan Overload (ODOL).  Kendaraan berat yang overkapasitas ini dinilai membahayakan dan rawan mengakibatkan kecelakaan.
Direktur Astra tol Tangerang-Merak, Adhie Resza, Sabtu 27 November 2021 mengatakan selain alasan keselamatan operasi ODOL ini diyakini mampu mendongkrak pertumbuhan bisnis pengangkutan barang dengan truk.

Resza menyebutkan, berdasarkan data pada pertumbuhan trafik rata-rata Tol Tangerang-Merak sekitar 10 persen setiap tahunnya. Hal ini diimbangi dengan pertumbuhan kurang lebih 10 persen Kendaraan Angkutan Barang (KAB). “Sekitar  5,5 persen merupakan kendaraan ODOL.”

Hal tersebut, ujar Resza, menggambarkan tingkat kepatuhan KAB di jalan tol masih sangat rendah. Kendaraan ODOL tersebut menyebabkan beberapa dampak negatif, seperti terjadinya kerusakan perkerasan jalan, jarak pengereman menjadi bertambah, kemampuan konsentrasi sopir truk berkurang, serta kecepatan yang rendah. “Karena truk yang melanggar ODOL tidak akan bisa membawa kendaraannya lebih dari kecepatan minimal di jalan tol yaitu 60 km/jam sehingga berdampak pada meningkatnya fatalitas kecelakaaan lalu lintas di dalam ruas jalan tol,” ujar Resza.

Melihat data tersebut, Resza mengatakan, penertiban kendaraan ODOL menjadi bagian dari upaya Astra Tol Tangerang-Merak yang merupakan urat nadi trans Jawa Sumatera yang menghubungkan Pelabuhan Merak dengan berbagai kawasan industri di Jabodetabek.

Upaya penertiban dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan kegiatan kampanye keselamatan khusus terkait kendaraan overdimension dan overload. “Bukan merupakan kegiatan one-time event, melainkan rangkaian program pengendalian ODOL, yang menerapkan prinsip 3E Education, Engineering, dan Enforcement” tutur  Resza.

Penerapan 3E diantaranya upaya edukasi juga dilakukan melalui pesan-pesan animasi di media sosial dan platform VMS di jalur, serta penambahan pemasangan sensor Weight In Motion (WIM) dari sejumlah WIM yang sudah terpasang sebelumnya di gerbang tol.

Sejak tahun 2014 Astra Tol Tangerang-Merak telah memanfaatkan teknologi WIM sebagai upaya pengendalian kendaraan ODOL dan tahun ini juga telah menambah teknologi tersebut.  Hal ini juga merupakan langkah menuju Intelligent Transportation System,” kata Resza.

Hingga saat ini WIM sudah terpasang pada Gerbang Tol Cilegon Barat, Cilegon Timur, Serang Barat dan Cikande. Kendaraan yang melintasi WIM, akan secara otomatis ditimbang dan diketahui bobotnya, jika melebihi kapasitas beban yang diizinkan akan diberi tiket khusus untuk keluar gerbang tol terdekat. (Faraaz/Rom)

LAINNYA