Raden Aria Wasangkara, Pendiri Tangerang yang Ditakuti Belanda

waktu baca 2 minutes
Senin, 12 Des 2022 12:28 0 Patricia Pawestri

TANGERANG | TD — Satu sosok yang sangat penting bagi sejarah daerah Kabupaten Tangerang adalah Raden Aria Wangsakara

Raden Aria Wasangkara adalah pahlawan yang berjasa mendirikan Tangerang pada zaman penjajahan Belanda di tahun 1650-an.

Saat itu Raden Aria Wasangkara bersama kedua saudaranya, yaitu Raden Aria Santika dan Pangeran Surya Dewangsa, mendirikan tata pemerintahan baru di daerah yang sekarang bernama Tigaraksa. Raden Aria melaksanakan pembangunan tersebut di bawah naungan penguasa Banten saat itu, Sultan Abdul Mufakir.

Raden Aria Wasangkara kemudian mendirikan pesantren dan menyiarkan agama Islam.

Sultan Abdul Mufakir juga mengamanatkan kepada Raden Aria untuk mengamankan wilayah Ciledug dan sekitarnya sebagai perbatasan dengan Betawi yang kala itu berada dalam kekuasaan Belanda.

Pada tahun 1654, Belanda menyerang daerah perbatasan tersebut. Perang berjalan selama 7 bulan, dan berakhir dengan didirikannya tugu perbatasan di Gerendeng, Karawaci, di Kota Tangerang.

Pasukan yang dipimpin Raden Aria Wasangkara terkenal istimewa karena dalam peperangan terhadap Belanda dapat menyerang musuh melalui jalur air, yakni jalur Sungai Cisadane, dengan gerakan yang tak terlihat.

Selain dikenal pandai dalam strategi perang dan pemerintahan, beliau juga dikenal sebagai ulama yang gerakan para santrinya selalu membuat Belanda khawatir.

Raden Aria Wasangkara saat mendirikan Tangerang masih berusia 25 tahun. Beliau wafat pada tahun 1720. Diceritakan dari berbagai sumber, beliau adalah putra Raja Sumedang Larang yang bernama Sultan Syarif Abdulrohman.

Beliau dikisahkan meninggalkan Sumedang Larang karena keberpihakan saudara kandungnya kepada VOC.

Untuk menghormatinya, Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan pada Hari Pahlawan tahun lalu. (Pat/Rom)

LAINNYA