KRIPTO | TD – Altseason telah mencapai puncak pada pertengahan September 2025 ketika Indeks Altcoin mendekati 80 dan dominasi BTC turun ke sekitar 56,75%. Setelah itu, pasar bergeser ke fase distribusi yaitu fase ketika reli singkat masih muncul tetapi sering diikuti pelepasan aset oleh pelaku besar. Bagi pembaca awam, bahasa sederhananya: grafik bisa tampak “naik”, namun kenaikannya tidak berumur panjang karena ada pihak yang memanfaatkan euforia untuk menjual aset secara bertahap.
Dalam 1–1,5 bulan ke depan, pola umum yang sering terjadi adalah naik-turun dalam rentang (sideways-volatile). Pada timeframe mingguan (1W), tren besar masih cenderung bearish, sehingga setiap kenaikan harian lebih aman dianggap sebagai pemulihan teknikal saja. Implikasi praktisnya, kita tidak perlu terburu-buru menyimpulkan “bull run baru” hanya karena beberapa hari hijau namun fokuskan perhatian pada konfirmasi arah yang jelas dan bertahan dalam volatilitas harian.
Gambaran Teknis BTC (TF 1D) — Sumber: Binance
Pada kerangka time frame harian, BTC bergerak di sekitar klaster rata-rata (EMA/MA pendek) dengan $115.000 sebagai ambang penting. Cara bacanya sederhana: selama harga belum mampu menembus dan bertahan di atas $115K, pasar cenderung tetap di rentang dan rawan memantul turun lagi. Jika tembus-bertahan, ruang uji $118.000–$120.000 terbuka; bila gagal, harga rentan kembali ke $112.000–$111.000, bahkan $109.000–$108.000 jika momentum melemah.
Indikator RSI berada di zona netral cenderung menguat (artinya dorongan naik ada, tetapi belum kuat). MACD harian mulai mendekati titik balik, namun belum sepenuhnya positif. Indiktor RSI mengukur “kencang-tidaknya” langkah harga; MACD membantu melihat perubahan arah. Keduanya memberi sinyal yang mencoba naik, tetapi butuh bukti lanjutan berupa volume yang meningkat dan harga yang mampu bertahan di atas level kunci. Tanpa dua hal ini, “tembus” sering hanya menjadi wick sesaat.
Kondisi Pasar Kripto — Sumber: CoinMarketCap
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto berada di kisaran $3,88 T dengan sentimen netral. Dominasi BTC kembali menguat dibanding puncak altseason, yang menandakan modal lebih selektif dan kehati-hatian meningkat. Sederhananya, uang cenderung memilih aset yang lebih kuat (BTC) terlebih dahulu, bukan menyebar merata ke altcoin.
Aliran ETF untuk Bitcoin dan Ethereum ada, namun belum luar biasa. Ini selaras dengan fase distribusi: pasar tidak serempak bergerak naik, tetapi juga tidak runtuh. Indeks Altcoin berada di 63/100 dan Fear & Greed di zona netral; artinya, ruang naik memang ada, namun tidak dengan euforia seperti saat puncak. Bagi pembaca, pesan utamanya: jangan berharap semua koin terbang bersamaan; fokuslah pada kualitas dan konfirmasi.
Likuiditas & Derivatif — Sumber: Coinglass
Peta likuiditas memperlihatkan penumpukan likuiditas di $115K–$116K (di atas harga) dan kantong berlapis di bawah harga ($112K–$111K, lalu $109K–$108K). Biasanya pasar akan “menyapu” area ramai order terlebih dahulu: naik sebentar untuk memicu stop penjual di atas, lalu kembali ke rentang jika dorongan lanjutan tidak ada. Inilah sebabnya konfirmasi pasca-tembus jauh lebih penting daripada sekadar menyentuh angka psikologis.
Di pasar derivatif, open interest cenderung meningkat dan opsi menunjukkan nada hati-hati. Terjemahan sederhananya: minat mencoba untuk reli ada, tetapi banyak pelaku masih memasang pelindung risiko. Untuk praktik, hindari mengejar harga tepat di area $115K–$116K sebelum ada tanda bertahan (misalnya retest sukses) karena risiko fake breakout masih tinggi pada fase distribusi.
Faktor Makro
Efek musiman “Uptober” sering mendorong harapan reli, namun pasar biasanya menunggu data penting seperti Non-Farm Payrolls (NFP) dan kabar kebijakan yang memengaruhi dolar AS dan selera risiko. Jika arus ETF masuk konsisten dan pasar saham AS mendukung, reli teknikal BTC lebih mudah berlanjut. Sebaliknya, jika data melemah atau dolar menguat tajam, reli kripto cenderung melempem dan kembali ke pola naik-turun dalam rentang. Ringkasnya: katalis makro dapat menjadi pembeda antara reli kecil dan kenaikan yang lebih tahan lama.
Proyeksi 30 Hari ke Depan
Skenario A (Bullish-lanjut):
Pemicu utamanya adalah tembus & bertahan di atas $115K. Setelah itu target terdekat wajar di $118K–$120K, selama ada volume dan arus ETF yang mendukung. Tanda invalidasinya sederhana: jika setelah tembus harga cepat jatuh lagi ke bawah $115K tanpa retest yang rapi, maka reli berisiko gagal dan kembali ke rentang sebelumnya.
Skenario B (Sideways-volatile):
Jika $115K gagal ditembus, harga cenderung berkonsolidasi di $111K–$114K. Sesekali bisa ada sapuan ke bawah menuju $109K–$108K ketika momentum melemah. Bagi pembaca, ini berarti peluang tetap ada, tetapi strategi yang cocok adalah pembelian dan penjualan bertahap, bukan mencoba menebak puncak atau dasar.
Catatan untuk Investor
- Gunakan grid averaging, hindari all-in. Pecah rencana beli menjadi beberapa tangga (misalnya 3–5 level) di area $112–$111K dan $109–$108K. Jika harga menembus & bertahan di atas $115K, boleh naikkan porsi secara bertahap alih-alih sekaligus.
- Kelola risiko lebih dulu. Tetapkan batas eksposur portofolio (contoh 30–50% pada fase distribusi), hindari menambah posisi setelah candle panjang tanpa jeda, dan lakukan evaluasi mingguan berbasis data dari Binance, CoinMarketCap, dan Coinglass. Intinya, biarkan rencana bekerja, jangan dikendalikan emosi pasar.
Penulis: Sugeng Prasetyo
Editor: Nazwa
Disclaimer: Perlu dipahami bahwa aset kripto merupakan instrumen investasi dengan tingkat risiko yang cukup tinggi. Informasi yang disajikan dalam artikel ini hanya bersifat edukatif dan tidak dimaksudkan sebagai rujukan utama dalam menentukan langkah finansial. Penulis maupun redaksi TangerangDaily.id tidak bertanggung jawab atas kerugian apa pun yang mungkin terjadi akibat keputusan investasi yang diambil berdasarkan isi artikel ini. Sebelum berinvestasi, sebaiknya lakukan riset mendalam serta konsultasi dengan penasihat keuangan yang berlisensi. (*)