Proyek Tol JORR II Terus Berlanjut, Warga Benda Terdampak Gusuran Menangis Histeris
Kaum perempuan warga terdampak penggusuran Tol JORR II di Kampung Baru, Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, menangis histeris saat menyaksikan proyek tersebut terus berjalan, Selasa (23/3/2021). (Foto: Eko Setiawan/TangerangDaily)
KOTA TANGERANG | TD — Kaum perempuan warga terdampak penggusuran proyek Tol Jakarta Outer Ring Roud JORR ll di Kampung Baru, Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, menangis histeris saat menyaksikan proyek tersebut terus berjalan, Selasa (23/3/2021).
Padahal menurut mereka, semestinya tidak ada aktivitas proyek selama belum ada putusan Pengadilan Negeri Tangerang terhadap 23 bidang tanah milik warga yang belum dibayar pengembang karena belum ada kesepakatan harga.
Kaum perempuan warga terdampak penggusuran Tol JORR II di Kampung Baru, Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, menangis histeris saat menyaksikan proyek tersebut terus berjalan, Selasa (23/3/2021). (Foto: Eko Setiawan/TangerangDaily)
Namun keinginan warga tersebut tidak digubris oleh pihak pengembang, PT Wijaya Karya (Wika). Hari ini, proses pengerjaan tol tersebut mulai kembali berjalan setelah sempat terhenti.
Pantauan TangerangDaily di lokasi, Selasa 23 Maret 2021, terdapat tiga alat berat dan ratusan aparat keamanan gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP. Kaum perempuan yang berusaha menghentikan aktivitas proyek pun hanya bisa menangis histeris.
Baca juga:
- Mediasi Gagal, Sengketa Warga Jurumudi dengan PT JKC Masuk Meja Hijau
- Warga Jurumudi Serahkan 164 Bukti Kejanggalan Proyek JORR II Tangerang
- Warga Benda Korban Gusuran Tol Tagih Janji Bansos
- Warga Kampung Baru Kota Tangerang Geruduk Kantor PT Wijaya Karya
- Dampak Tol JORR II, Bappeda Kota Tangerang Wacanakan Bangun Jembatan di Tanah Tinggi
“Kami hanya mempertahankan bidang tanah kami. Padahal sudah jelas ada kesepakatan di Polres, juga sedang dalam proses persidangan di pengadilan Tangerang, untuk bidang 23 itu tidak bisa dikerjaakan, tetapi kenapa masih dilanggar,” ujar Dedi, warga terdampak gusuran.
“Belum ada kesepakatan harga. Harga untuk tanah kami masih Rp2,6 juta per meter, sedangkan tetangga kami yang tanahnya rawa dibayar Rp7 juta per meter. Selisih harga terlalu jomplang. Uang yang dititipkan di pengadilan tidak sesuai,” imbuhnya.
Kaum perempuan warga terdampak penggusuran Tol JORR II di Kampung Baru, Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, menangis histeris saat menyaksikan proyek tersebut terus berjalan, Selasa (23/3/2021). (Foto: Eko Setiawan/TangerangDaily)
Dedi meminta pembayaran tanah milik warga tersebut diselesaikan terlebih dahulu, atau menunggu sampai ada putusan inkrah dari pengadilan.
“Yang jelas 23 bidang tanah ini masih dalam proses persidangan, berarti tidak boleh ada aktivitas pengerjaan,” katanya.
Namun meski diprotes warga terdampak, aktivitas pengerjaan tol terus berlangsung. Bahkan lokasi tersebut dipasang pagar pembatas sehingga warga tidak bisa masuk ke area proyek.
“Sekarang kami harus mengadu kemana lagi,” pungkasnya. (Eko Setiawan/Rom)
