JAKARTA | TD – Program Kartu Prakerja mendapat perhatian dari PBB. Indonesia berkesempatan mengenalkan program Kartu Prakerja kepada dunia internasional dalam sebuah webinar yang mengetengahkan pentingnya meningkatkan produktivitas kerja dengan teknologi digital.
Program Kartu Prakerja dianggap berhasil dalam terobosan transformasi digital dalam pelayanan publik oleH pemerintah Indonesia. Program ini akan dihadirkan dalam Sidang Komisi Pengembangan Sosial PBB yang ke-61 yang diselenggarakan di New York selama sepekan.
Ketertarikan Dewan PBB akan Kartu Prakerja juga dikarenakan partisipan dalam program tersebut diisi oleh 50% bagian perempuan, dan 3% lainnya disabilitas.
Kehadiran Program Kartu Prakerja dalam webinar Sidang digagas oleh PBB UN Women dan UNESCO Insitute for Lifelong Learning.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi pembicara pembuka dalam webinar tersebut.
Cahyo Pribadi, Direktur Pemantauan dan Evaluasi Kartu Prakerja, mengatakan program ini mempunyai dampak positif meningkatkan kesejahteraan individu dan keluarga.
Cahyo juga menuturkan bahwa program Kartu Prakerja telah erdaftar sebagai program akselerasi Sustainable Development Goals (SDG).
Program tersebut dilaksanakan secara berkelanjutan sesuai dengan arahan departemen PBB yang mengurusi ekonomi dan sosial perdesaan, UN Desa.
Dalam pelaksanaannya, Cahyo mengungkapkan bahwa Program Kartu Prakerja telah memenuhi delapan aspek dalam SDG. Di antaranya mengenai pertumbuhan ekonomi, peningkatan kemampuan kerja, dan kesetaraan gender. ***