KESEHATAN | TD – Dalam beberapa tahun terakhir, rokok elektrik atau vape telah menjadi semakin populer, terutama di kalangan generasi muda. Banyak orang beranggapan bahwa vaping adalah alternatif yang lebih aman dibandingkan dengan rokok tradisional. Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya akurat. Salah satu risiko kesehatan yang kini menjadi perhatian utama para ahli adalah popcorn lung, sebuah kondisi paru-paru yang dapat merusak saluran pernapasan. Selain itu, vaping juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya yang perlu diwaspadai.
Popcorn lung adalah istilah umum untuk kondisi medis yang dikenal sebagai bronchiolitis obliterans. Penyakit ini ditandai dengan peradangan dan penyumbatan pada saluran udara kecil (bronkiolus) di paru-paru, yang menyebabkan jaringan paru-paru mengalami kerusakan dan mengganggu aliran udara serta kemampuan bernapas.
Gejala umum dari popcorn lung meliputi:
Istilah “popcorn lung” berasal dari kasus yang ditemukan pada pekerja pabrik popcorn microwave di Amerika Serikat, yang terpapar zat kimia diacetyl yaitu bahan perasa buatan yang memberikan aroma mentega pada popcorn.
Beberapa cairan vape mengandung diacetyl sebagai bahan perasa tambahan, terutama pada varian rasa manis seperti mentega, karamel, atau vanila. Ketika cairan ini dipanaskan dan dihirup, diacetyl dapat langsung masuk ke paru-paru dan memicu peradangan.
Meskipun banyak produsen vape telah berusaha mengurangi atau mengklaim tidak menggunakan diacetyl, penelitian menunjukkan bahwa masih ada produk yang mengandung zat ini, bahkan tanpa label yang jelas. Hal ini membuat pengguna vape tetap berisiko terkena popcorn lung tanpa menyadarinya.
Popcorn lung bukanlah satu-satunya ancaman bagi pengguna rokok elektrik. Berikut adalah beberapa dampak kesehatan lain yang telah diidentifikasi oleh para peneliti dan profesional medis:
1. Kerusakan Paru-Paru Akut (EVALI)
Vaping dapat menyebabkan E-cigarette or Vaping product use-Associated Lung Injury, yaitu kerusakan paru-paru yang serius dan dapat terjadi secara mendadak, disertai dengan sesak napas yang parah dan demam tinggi.
2. Gangguan Jantung
Beberapa komponen dalam cairan vape, termasuk nikotin dan senyawa kimia lainnya, dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
3. Penurunan Fungsi Imun di Saluran Pernapasan
Paparan rutin terhadap uap kimia dapat mengurangi kemampuan paru-paru dalam melawan infeksi, sehingga pengguna lebih rentan terhadap flu, bronkitis, dan pneumonia.
4. Kecanduan Nikotin
Banyak produk vape mengandung nikotin dalam kadar tinggi, yang dapat menyebabkan kecanduan, terutama di kalangan remaja, serta memengaruhi perkembangan otak pada usia muda.
5. Iritasi Saluran Pernapasan
Zat aditif dan pelarut seperti propilen glikol dan gliserin dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan batuk kronis.
Untuk menghindari risiko popcorn lung dan dampak kesehatan lainnya, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil:
Sebagai kesimpulan, meskipun vape sering dianggap lebih aman dibandingkan rokok konvensional, kenyataannya terdapat risiko serius yang mengintai, termasuk popcorn lung. Penyakit ini dapat merusak saluran pernapasan secara permanen dan hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkannya sepenuhnya.
Selain itu, berbagai ancaman lain seperti EVALI, gangguan jantung, dan kecanduan nikotin juga perlu menjadi perhatian. Mengambil langkah bijak untuk menjaga kesehatan sejak dini adalah keputusan yang sangat penting, karena paru-paru yang sehat merupakan investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik. (*)