KABUPATEN TANGERANG | TD — Muhamad Faris Amrullah, mengeluhkan nyeri dibagian pundak dan lehernya pada hari kedua setelah tubuhnya dibanting polisi saat demo di depan Kantor Bupati Tangerang, Tigaraksa, Rabu 13 Oktober 2021.
Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten itu kini dirawat di sebuah rumah sakit di Tangerang. “Malam ini dirujuk ke salah satu rumah sakit di Tangerang,” ujar Tedi Agus, teman kampus Faris saat dihubungi Kamis malam 14 Oktober 2021.
Tedi mengatakan ia dan sejumlah teman kuliah lainnya mendampingi Faris di rumah sakit. “Sekarang kita masih di rumah sakit dan ada rencana rawat inap.”
Melalui rekaman suara yang beredar, Faris mengatakan jika rasa nyeri ditubuhnya saat ini lebih parah dibandingkan kemarin. “Tambah nyeri malah, khususnya bagian pundak, leher dibagian itu sulit digerakan dan kepala masih keleyengan,” kata Faris melalui rekaman suara yang beredar luas.
Tedi mengakui itu suara Faris. Menurut dia, keluhan itu disampaikan Faris di depan teman-temannya di Kampus UIN SMH Banten, Kamis siang kemarin. “Ini tadi disampaikan di Serang pas Fariz di kampus. Soalnya tadi masih harus ada yang diurus di sana,” kata Tedi.
Menurut Tedi, sekitar jam 15.00 WIB, Faris berpamitan pulang dan langsung ke rumah sakit karena keluhan tersebut.
Sebelumnya, Faris mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan Brigadir NP ketika mengamankan aksi demo Himpunan Mahasiswa Banten Raya di Kantor Bupati Tangerang, Tigaraksa, Rabu 13 Oktober 2021.
Dalam rekaman video yang beredar luas memperlihatkan NP memiting, mengangkat lalu membanting stubuh Faris hingga kejang-kejang. (Faraaz/Rom)