Ledakan di Pabrik Mitsubishi Chemical Cilegon, 6 Korban Luka dan Trauma

waktu baca 2 menit
Rabu, 23 Feb 2022 19:48 0 136 Redaksi TD

CILEGON | TD — Dansat Brimob Polda Banten Komisaris Besar Dwi Yanto Nugroho mengatakan Ledakan di PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) Cilegon, mengakibatkan enam orang korban mengalami trauma. “Akibat kejadian ini 6 korban yang merupakan operator bagian produksi mengalami trauma,” ujarnya Rabu 23 Februari 2022.

Hanya saja Dwi tidak menjelaskan secara rinci kondisi keenam korban tersebut. Menurutnya, enam korban adalah awak mobil tangki yang akan mengambil bahan bakar dan akan diteruskan nantinya kepada konsumen.

Usai terjadi ledakan, Tim KBR (Kimia, Biologi, Radioaktif) Satbrimob Polda Banten melaksanakan pengecekan dan identifikasi ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Rabu 23 Februari 2022.

Pengecekan dan olah TKP dipimpin oleh Komandan Detasemen Gegana AKBP Ndaru Istimawan didampingi oleh kanit 1 Subden 3 KBR Gegana Satbrimob Polda Banten IPDA Aris Widodo.

Dansat Brimob Polda Banten Komisaris Besar Dwi Yanto Nugroho mengatakan Ledakan di PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) Cilegon, mengakibatkan enam orang korban mengalami trauma. "Akibat kejadian ini 6 korban yang merupakan operator bagian produksi mengalami trauma," ujarnya Rabu 23 Februari 2022.

Polisi memeriksa kondisi di PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI), Cilegon, usai terjadi ledakan di Purified Terephthalic Acid (PTA) 1 atau bagian produksi pabrik tersebut. Ledakan terjadi pada Rabu 23 Februari 2022 sekitar pukul 04.00 WIB. (Foto : Polda Banten)

Dwi Yanto menyampaikan kejadian bermula saat mendapatkan Informasi dari Reza Humas PT. MCCI terkait adanya insiden suara gemuruh yang berasal dari area unit PT A 1 area reaktor sistem tepatnya di bagian Produksi Purified Therepthalic Acid (PTA) bahan baku polyster atau benang,

“Berdasarkan laporan tersebut Tim KBR Satbrimob Polda Banten melakukan pengecekan ke lokasi kejadian,” ujarnya.

“Dugaan sementara, ledakan itu dipicu kebocoran pipa yang diakibatkan oleh adanya tekanan 85 bar dan Ssuhu 290 celcius pada saat pengoperasionalan mesin reaktor yang diakibatkan oleh tercampurnya bahan CTA (Crude Therepthalic Acid) dengan Air tawar di dalam pipa tersebut,” kata Dwi Yanto.

Pipa tersebut menghubungkan antara mesin reaktor ke mesin filter yang selanjutnya tersambung ke mesin Crystallyzer, “Pipa tersebut mengalami kebocoran karena tekanan tersebut berasal dari cairan isinya air panas kemudian dicampur dengan bahan kimia tadi. Kemudian ketika terlepas ke udara menimbulkan perbedaan tekanan dan mengalami kebocoran dan terjadi ledakan atau suara dentuman pipa tersebut,” ujar Dwi Yanto.

Dwi Yanto mengatakan setelah dilakukan pengecekan menggunakan alat pendeteksi tim KBR Satbrimob Polda Banten hasilnya tidak ditemukan bahan kimia berbahaya.

“Hasil pengecekan menggunakan alat pendeteksi LCD 33 dan searchtech, tidak ditemukan bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan,” ujarnya. (Faraaz/Rom)

""
""
""
LAINNYA