KOTA TANGERANG | TD — Maulana, 35 tahun, pemilik warung kelontong di Taman Royal, Cipondoh mengatakan lima korban tewas dalam gorong-gorong maut satu persatu masuk. “Tapi tak ada yang kembali lagi,” ujarnya saat ditemui TangerangDaily di lokasi Jumat 8 Oktober 2021.
Maulana menuturkan pada Kamis siang 7 Oktober 2021, pukul 12.30 WIB, ia mendengar teriakan seorang pekerja jaringan utilitas Telkom yang hanya berjarak sekitar 30 meter dari warung kelontongnya. “Petugas itu meminta tolong dua temannya di dalam gorong-gorong, enggak bisa naik lagi,” kata Maulana.
Mendengar teriakan itu, Maulana langsung mengajak Faidi Gunawan, penjual air galon yang kiosnya persis di sebelah warungnya. Keduanya bergegas menghampiri petugas itu dan mendekati lubang gorong-gorong. Menggunakan peralatan seadanya, mereka mencoba mengevakuasi dua petugas yang ada di dalam.
Pekerja itu turun ke dalam lubang menggunakan tangga besi yang terpasang di dinding beton itu. Maulana dan Faidi menunggu di atas lubang. Menurut Maulana yang sempat melihat dari atas, gorong-gorong itu berisi air berwarna gelap. “Baunya seperti septic tank, airnya kotor dan sangat dalam,” katanya.
Tak lama pekerja itu muncul sambil membopong satu tubuh temannya yang sudah tak berdaya. Faidi dengan cepat bergerak ke tangga gorong-gorong untuk menggapai tangan pekerja itu. Namun, belum sampai tangan Faidi menjangkau tangannya, pekerja itu jatuh dan kembali masuk dalam air.
“Faidi juga saat itu langsung masuk ke dalam maksudnya mau menjangkau tangan pekerja itu, eh enggak lama dia langsung lemas dan ikut terjatuh,” kata Maulana.
Warga saat itu semakin ramai mendekati lubang gorong-gorong yang berada di jalan utama perumahan Taman Royal, Cipondoh, Kota Tangerang itu. Mereka mencari tangga dan tali untuk membantu menaikan empat orang yang saat itu sudah tenggelam dalam air gorong-gorong maut itu. “Satu warga mencoba untuk masuk, tapi baru setengah badanya masuk lubang dia enggak kuat dan naik lagi ” kata Maulana.
Tak lama kemudian muncul Entis Sutisno, petugas laudry yang sedang lewat. Tanpa peralatan yang memadai remaja 18 tahun ini masuk ke dalam lubang, namun dia tak juga kembali naik ke atas.
Setelah itu, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang tiba dan mengevakuasi tiga korban yang sudah tewas yaitu Andika Saputra (37), Aditya Putra (20) keduanya petugas perawatan jaringan Telkom dan Faidi Gunawan. Sorenya petugas kembali mengevakuasi dua korban lainnya yaitu Uus Sutisna (petugas Telkom) dan Entis Sutrisno. (Faraaz/Rom)