Peran Media Sosial dalam Memperkuat Branding Pribadi Mahasiswa

waktu baca 3 minutes
Sabtu, 13 Des 2025 16:58 0 Nazwa

OPINI | TD – Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi ruang publik baru yang hampir dimiliki oleh setiap individu. Bagi mahasiswa, platform seperti Instagram, TikTok, dan LinkedIn tidak lagi sekadar berfungsi sebagai sarana berbagi aktivitas sehari-hari, tetapi juga sebagai media strategis untuk menampilkan kemampuan, minat, serta karakter diri. Kondisi ini menjadikan personal branding sebagai aspek penting, terutama bagi mahasiswa yang ingin membangun citra profesional sejak dini. Media sosial membuka peluang bagi mereka untuk menampilkan identitas dan kompetensi secara lebih luas, cepat, dan terukur.

Personal branding dapat dipahami sebagai upaya sadar untuk membentuk persepsi publik terhadap diri seseorang melalui kesan tertentu yang ingin ditonjolkan. Dalam konteks mahasiswa, personal branding dapat diwujudkan melalui konsistensi dalam membagikan konten akademik, keterlibatan dalam organisasi, karya kreatif, maupun nilai dan prinsip yang diyakini. Media sosial mempermudah proses ini karena setiap individu memiliki kendali penuh atas citra yang ingin ditampilkan. Melalui berbagai fitur seperti foto, video, tulisan, hingga interaksi dengan pengikut, mahasiswa dapat mengelola bagaimana diri mereka dipersepsikan oleh khalayak.

Peran media sosial dalam memperkuat branding pribadi mahasiswa dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, sifatnya yang terbuka dan cepat membuat informasi mudah tersebar luas. Konten yang relevan dan menarik berpotensi menjangkau audiens yang besar dalam waktu singkat, bahkan membuka peluang magang, kerja sama, maupun perluasan jejaring profesional. Di tengah dunia kerja yang semakin kompetitif, jejak digital kerap menjadi pertimbangan penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, mahasiswa yang mampu menjaga citra positif di media sosial memiliki nilai tambah yang signifikan.

Kedua, media sosial memberikan ruang bagi mahasiswa untuk membangun identitas secara lebih fleksibel. Aspek akademik, kreativitas, dan sisi personal dapat dipadukan dalam satu platform selama dikelola secara konsisten. Seorang mahasiswa desain, misalnya, dapat menjadikan Instagram sebagai portofolio visual, sementara mahasiswa komunikasi dapat membangun persona yang aktif membahas isu sosial atau industri kreatif. Personal branding tidak harus bersifat kaku dan formal; yang terpenting adalah keselarasan antara citra yang dibangun dengan nilai-nilai yang dipegang.

Ketiga, media sosial memungkinkan terjadinya interaksi dua arah antara mahasiswa dan audiens. Ruang dialog ini berperan penting dalam pembentukan citra, karena respons, komentar, dan umpan balik dapat memperkuat kepercayaan publik. Aktivitas seperti menjawab pertanyaan, membagikan konten edukatif, atau menceritakan pengalaman personal secara reflektif dapat membangun kedekatan sekaligus reputasi yang positif.

Meski demikian, upaya membangun personal branding melalui media sosial tetap memerlukan kehati-hatian. Tidak semua konten layak untuk dipublikasikan, dan tidak semua tren perlu diikuti. Mahasiswa perlu memahami etika digital, menjaga privasi, serta menyadari konsekuensi dari setiap unggahan. Branding yang efektif tidak hanya bertumpu pada tampilan yang menarik, tetapi juga pada keaslian dan tanggung jawab. Di tengah arus informasi yang masif, masyarakat cenderung lebih menghargai kejujuran daripada citra yang dibuat-buat.

Pada akhirnya, media sosial menawarkan peluang besar bagi mahasiswa untuk membangun dan memperkuat citra diri. Dengan konsistensi, kreativitas, dan komunikasi yang efektif, mahasiswa dapat menciptakan reputasi positif yang bermanfaat bagi masa depan akademik maupun karier. Pengelolaan media sosial yang bijak dan strategis tidak hanya membentuk identitas di ruang digital, tetapi juga menjadi bekal penting dalam menghadapi dunia profesional yang semakin menaruh perhatian pada jejak digital. Citra diri yang kuat sejak bangku kuliah dapat menjadi fondasi berharga bagi berbagai peluang di masa mendatang.

Penulis: Allysa Kamalia Putri
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang. (*)

LAINNYA