TANGERANG | TD — Pengurus Cabang Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Tangerang resmi dilantik, Sabtu, 5 Agustus 2023.
Pelantikan yang berlangsung di Aula Gedung Dharma Wanita, Pendopo Bupati Tangerang di Jalan Kisamaun, Kota Tangerang tersebut berlangsung khidmat.
Ketua Umum Pengurus Besar SEMMI Bintang Wahyu Saputra melantik pengurus yang dinakhodai Yanto tersebut.
Dalam amanatnya, Bintang berpesan agar SEMMI Tangerang harus menjadi organisasi yang solid serta berkontribusi dalam menjaga kondusifitas negara menjelang Pemilu 2024 mendatang.
“Organisasi SEMMI harus membantu menciptakan keadaan kondusifitas negara, apalagi menjelang pemilu. Serta saya meminta untuk SEMMI se-Indonesia agar tidak terlibat dalam politik praktis,” ujarnya.
Muhammad Irsyad ketua pelaksana pelantikan SEMMI Cabang Tangerang periode 2023-2024 menyampaikan terima kasih kepada seluruh tamu undangan dan panitia yang membantu terselenggaranya kegiatan pelantikan ini. Ia berharap pengurus SEMMI Cabang Tangerang dapat lebih solid ke depannya.
“Saya mewakili panitia pelaksana berterima kasih atas kehadiran para tamu undangan, pada pertemuan kali ini, kita bersama menjadi saksi sebuah ide, gagasan dan semangat berserikat,” ucapnya.
Sementara Yanto, Ketua Umum PC SEMMI Tangerang yang telah resmi dilantik menyampaikan pelantikan tersebut menyajikan konsep yang tidak biasa, pasalnya rangkaian acara disusun dengan konsep “Kembali pada khittoh mahasiswa” yaitu kaum akademis.
Dalam acara tersebut terdapat pidato kebangsaan dan orasi gerakan pertiwi oleh Indri Damayanthi selaku kepala bidang wanita SEMMI. Ditutup dengan penyerahan cenderamata berbentuk naskah evaluasi kinerja pemerintah kepada perwakilan pemerintah daerah yang hadir, yaitu Kesbangpol Kota dan Kabupaten Tangerang.
Yanto mengatakan, penyerahan cinderamata tersebut sebagai bentuk mengembalikan khittoh mahasiswa sebagai kaum akademis.
“Pada pelantikan kami, saya serahkan naskah evaluasi kinerja Pemerintah Kota dan Kabupaten Tangerang, agar menjadi referensi dalam perbaikan daerah ke depan,” kata Yanto.
Naskah evaluasi kinerja tersebut memuat kajian tentang kemiskinan, kekerasan seksual, pendidikan, lingkungan, dan pernikahan usia dini.
“Terdapat beberapa isu penting dalam naskah tersebut, dimulai dari dasar pemikiran, landasan hukum dan kritik dan saran,” pungkasnya. (Ril)