Syabila Aulya Anwar. (Foto: Dok. Pribadi)PRISMA | TD — Warga Kampung Kubang Lesung Kulon, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Citangkil, mulai mengembangkan sistem hidroponik menggunakan botol plastik bekas sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan keluarga. Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap semakin sempitnya lahan pertanian serta meningkatnya kebutuhan masyarakat akan sayuran segar yang mudah diakses.
Pemanfaatan botol plastik bekas menjadi instalasi tanam bukan hanya solusi atas keterbatasan ruang, tetapi juga jawaban atas persoalan meningkatnya volume sampah plastik rumah tangga. Dengan merakit media hidroponik sederhana dari botol-botol tersebut, warga dapat memanfaatkan ruang kecil seperti teras dan halaman rumah, tanpa ketergantungan pada kondisi tanah.
Sistem hidroponik dipilih karena memiliki berbagai keunggulan yang sesuai dengan karakteristik permukiman perkotaan, antara lain:
Waktu panen relatif cepat, bergantung pada jenis tanaman.
Dalam praktiknya, botol plastik dimodifikasi sehingga mampu menampung larutan nutrisi sebagai sumber makanan tanaman. Pendekatan ini terbukti membantu mengurangi sampah plastik sekaligus memberikan manfaat produktif bagi rumah tangga.
Beberapa komoditas yang ditanam warga antara lain:
Sayuran-sayuran tersebut dipilih karena banyak dibutuhkan untuk konsumsi harian serta memiliki siklus pertumbuhan cepat dalam sistem hidroponik.
Program ini dipelopori oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Cilegon, yang bekerja sama dengan sejumlah mahasiswa Administrasi Publik pada 22 November 2025. Para mahasiswa memberikan pendampingan teknis terkait perakitan instalasi, peracikan nutrisi, hingga perawatan tanaman agar dapat tumbuh optimal di lingkungan dengan ruang terbatas.
Respons warga sangat positif. Selain mampu memenuhi kebutuhan pangan keluarga, kegiatan ini meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan melalui pengurangan sampah plastik. Program ini juga mendorong berkembangnya praktik pertanian modern yang ramah lingkungan dan mudah diadopsi oleh berbagai kalangan.
Ke depan, hidroponik berbasis botol bekas diharapkan menjadi model pertanian berkelanjutan yang dapat diadaptasi oleh wilayah lain. Inisiatif ini dinilai memiliki potensi signifikan dalam memperkuat ketahanan pangan masyarakat urban, khususnya di Kota Cilegon yang terus berkembang.
Penulis: Syabila Aulya Anwar
Mahasiswa Administrasi Publik, FISIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. (*)