Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, didampingi Kepala Disperkimta, menyerahkan kunci rumah hasil program perbaikan Rumah Umum Tak Layak Huni (RUTLH) kepada salah satu penerima manfaat di Kecamatan Ciputat. Program ini merupakan komitmen Pemkot Tangsel untuk mewujudkan rumah sehat dan layak huni bagi seluruh warganya. (Foto: Istimewa)KOTA TANGSEL | TD – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program perbaikan Rumah Umum Tak Layak Huni (RUTLH) atau bedah rumah.
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, meninjau langsung hasil pelaksanaan program tersebut di tiga titik wilayah Kecamatan Ciputat, Selasa (28/10/2025).
Menurut Pilar, program bedah rumah bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan layak huni bagi seluruh warga Tangsel.
“Tahun ini ada sekitar 369 rumah yang sudah selesai dibangun. Sisanya, 19 rumah lagi akan diselesaikan melalui anggaran perubahan, jadi totalnya menjadi 388 unit rumah,” ujar Pilar.
Pilar menuturkan, antusiasme dan rasa syukur masyarakat penerima manfaat sangat besar. Ia bahkan sempat berbincang langsung dengan beberapa warga yang sebelumnya tinggal di rumah tidak layak huni.
“Saya menanyakan langsung testimoni dari warga, dan mereka sangat senang. Ada yang rumahnya dulu tanpa tembok, bahkan atapnya menempel ke rumah tetangga. Sekarang sudah punya rumah yang sehat, kuat, dan layak huni,” ungkapnya.
Pilar juga mengingatkan agar masyarakat penerima bantuan dapat menjaga dan merawat rumah yang telah dibangun dengan baik.
“Kalau ingin lingkungan yang sehat, mulailah dari rumah yang sehat. Rumah bagus harus dijaga, dibersihkan, dan dirawat supaya tetap nyaman. Semoga membawa keberkahan dan kehidupan yang lebih baik,” pesannya.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimta) Tangsel, Aries Kurniawan, menjelaskan bahwa hingga Oktober 2025, sebanyak 369 unit rumah telah selesai dibangun menggunakan APBD Murni Tahun 2025.
“Program bedah rumah menjadi prioritas dalam penanganan kawasan kumuh serta peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal masyarakat. Kami juga memastikan penerima manfaat sesuai kriteria yang ditetapkan pemerintah daerah,” terangnya.
Aries menambahkan, program ini akan terus berlanjut hingga seluruh rumah tidak layak huni di Tangsel tersentuh bantuan. Berdasarkan data Disperkimta, masih terdapat sekitar 1.000 rumah yang belum tersentuh program.
“Pemerintah Kota Tangsel sudah memasukkan program ini ke dalam RPJMD. Targetnya, seluruh rumah tidak layak huni bisa tuntas pada tahun 2029,” ujarnya.
Selain memperbaiki struktur bangunan, kualitas material juga menjadi perhatian penting. Setiap rumah dibangun dengan bahan yang lebih kuat dan tahan lama.
“Sekarang kualitas bangunannya jauh lebih baik — mulai dari rangka atap baja ringan, genteng kokoh, hingga pintu aluminium. Harapannya, rumah-rumah ini tak hanya sehat secara fisik, tapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarga,” beber Aries.
Salah satu penerima manfaat, R. Supatmiati (72), tak kuasa menahan haru ketika menceritakan kondisi rumahnya sebelum diperbaiki.
“Dulu kalau hujan deras, airnya kayak air terjun depan rumah. Bocor semua, banjir sampai ke dalam. Tidur pun tak pernah nyenyak karena takut atap runtuh,” kenangnya.
Kini, kekhawatiran itu tinggal kenangan. Rumah yang dulu berdinding anyaman dan beratap seadanya kini berdiri kokoh dengan dua kamar, lantai bersih, dan atap baja ringan yang kuat.
“Sekarang alhamdulillah, tidurnya enak, ibadah juga nyaman,” tuturnya sambil tersenyum bahagia.
Program bedah rumah diharapkan terus berlanjut hingga seluruh warga Tangsel dapat menikmati tempat tinggal yang aman, sehat, dan layak huni — karena rumah bukan sekadar bangunan, melainkan pondasi bagi kehidupan yang sejahtera. (Idris Ibrahim)