TANGERANG | TD — Pemerintah Kabupaten Tangerang menggelar Apel Siaga Bencana Tahun 2024 dirangkaikan dengan Apel Hari Kesadaran Nasional di Lapangan Upacara Raden Aria Yudhanegara, Senin, 18 November 2024.
Apel ini dipimpin Penjabat (Pj) Bupati Tangerang Andy Ony dan dihadiri unsur Forkopimda, Kepala Perangkat Daerah, para Camat se-Kabupaten Tangerang, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), PMI, serta para penggiat kebencanaan.
Dalam amanatnya, Pj Bupati Andy Ony menyampaikan bahwa apel ini bertujuan memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, sekaligus memastikan kesiapan personel dan peralatan pendukung dalam menghadapi segala kemungkinan.
“Kesiapsiagaan dan sinergi bersama adalah kunci untuk melindungi keselamatan masyarakat serta meminimalkan dampak yang mungkin terjadi. Bencana adalah urusan kita bersama, bukan hanya tugas pemerintah,” tegas Andy Ony.
Pj Bupati menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran, kewaspadaan, dan pengetahuan masyarakat. Partisipasi aktif masyarakat perlu didorong melalui pembangunan budaya gotong-royong, peningkatan kesadaran akan risiko bencana, serta penguatan komunitas relawan.
Ia menjelaskan, Apel Siaga Bencana bukan sekadar gelar pasukan dan peralatan, tetapi juga menjadi wujud nyata kesiapan personel dan sumber daya dalam mengantisipasi bencana serta melindungi masyarakat.
“Gunakan apel ini untuk meningkatkan koordinasi antar pihak sehingga terjadi sinergitas semua elemen dalam menghadapi potensi bencana. Saya yakin seluruh pihak memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing serta siap mengimplementasikannya di lapangan. Jalin komunikasi yang baik agar pelaksanaan tugas berjalan optimal,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Pj. Bupati juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam kebencanaan. Desa Tangguh Bencana yang telah terbentuk di Kabupaten Tangerang harus ditingkatkan peranannya untuk membantu upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana.
“Dengan sinergitas dan kerja sama yang solid dari semua pihak, Kabupaten Tangerang diharapkan dapat menghadapi potensi bencana dengan tangguh, efektif, dan meminimalkan dampak terhadap masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, menyampaikan bahwa Apel Siaga kali ini difokuskan pada penanganan bencana hidrometeorologi.
Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan kondisi saat ini di mana Kabupaten Tangerang sebelumnya telah mengalami kejadian longsor dan banjir. Oleh karena itu, perhatian difokuskan pada ancaman bencana hidrometeorologi.
“Kami memiliki 12 pos pelayanan BPBD yang tersebar di 29 kecamatan untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi bencana. Selain itu, perangkat desa juga dapat dimanfaatkan karena banyak yang telah memiliki peralatan penanggulangan bencana, seperti perahu karet dan alat kesiagaan lainnya,” ujar Ujat Sudrajat.
Dalam penanganan bencana, BPBD Kabupaten Tangerang bekerja sama dengan unsur Polri, TNI, Basarnas, relawan kebencanaan, PMI, dan berbagai pihak lainnya untuk memastikan respons yang cepat dan terkoordinasi.
Masyarakat yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi Call Center 112 atau nomor telepon 598-4343 yang tersedia dan dapat diakses selama 24 jam. “Petugas kami juga siap siaga 24 jam untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya. (*)