Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, menyampaikan sambutan pada peluncuran program TAMASYA, yang berfokus pada pembentukan dan pembinaan TPA menuju Pembangunan Keluarga Berkualitas demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. (Foto: Ist)TANGERANG | TD — Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) resmi meluncurkan program TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak) sebagai upaya memperkuat program Bangga Kencana dalam pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana.
Peluncuran dilakukan secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, di Aula Pendopo Bupati Tangerang, Kamis (13/11/2025).
Dalam sambutannya, Sekda Soma menegaskan bahwa program TAMASYA merupakan inovasi strategis untuk menciptakan keluarga yang berkualitas, tangguh, dan bahagia.
“Melalui TAMASYA, kita ingin menghadirkan taman asuh yang mendidik, melindungi, dan menumbuhkan kasih sayang pada anak. Program ini diharapkan mampu melahirkan generasi emas Kabupaten Tangerang,” ujar Soma.
Sekda menambahkan bahwa keberhasilan TAMASYA membutuhkan dukungan lintas sektor, tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat, akademisi, media, dan dunia usaha.
“Kita memerlukan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, kader, penyuluh, dan masyarakat. Semangat gotong royong inilah kunci memastikan nilai-nilai pembangunan keluarga tersampaikan di lapangan,” jelasnya.
Program TAMASYA selaras dengan visi Kabupaten Tangerang untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing. Melalui keluarga yang berkualitas, diharapkan tercipta generasi unggul, produktif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Sementara itu, Kepala DPPKB Kabupaten Tangerang, dr. Achmad Muchlis, melaporkan bahwa program TAMASYA kini sudah diterapkan di lima tempat pengasuhan anak, termasuk Pasar Kemis, dua TPA di Kelapa Dua, Citra Raya, dan Telaga Bestari.
“Alhamdulillah, dengan dukungan semua pihak, program ini diharapkan bisa menjadi gerakan nyata dalam menciptakan keluarga tangguh dan masyarakat sejahtera,” ujar dr. Achmad Muchlis. (*)