EKBIS | TD – Furnitur Indonesia merupakan salah satu komoditas ekspor yang paling menjanjikan. Di mata dunia, produk-produk furnitur Indonesia memang mempunyai tempat tersendiri di hati para konsumennya. Alasannya, selalu terdapat kualitas dan keindahan yang unik pada produk tersebut.
Sebut saja dekorasi interior berbahan kayu dari Bali, mebel jati berukir dari Jepara, set meja kursi dan home decor dari rotan khas Cirebon, atau furnitur bergaya rustic yang dapat dipesan secara custom dari Yogyakarta. Semua jenis furnitur tersebut merupakan produk-produk yang selalu menarik minat konsumen luar negeri.
Keindahan produk-produk yang mengandalkan bahan alam Indonesia tersebut tidak hanya sebatas nilai artistik yang unik dan sulit ditiru. Tetapi juga memiliki value desain keberlanjutan dan keterlibatan para pengrajin yang merupakan masyarakat kecil di dalamnya. Daya tarik inilah yang membuat posisi Indonesia bertahan di tingkat yang cukup tinggi dalam dunia furnitur internasional.
Dalam pekan International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) tahun 2025 yang lalu, Menteri Perdagangan Budi Santosa menyebutkan bahwa Indonesia menempati posisi sebagai eksportir terbesar ke-19 dunia. Dengan nilai ekspor furnitur dan kerajinan mencapai 2,22 miliar dolar AS atau setara dengan Rp36 triliun rupiah. Selain menetapkan kenaikan target ekspor menjadi 5 miliar dolar AS pada tahun 2025 ini, pemerintah juga memperkirakan angka ekspor tersebut akan terus naik hingga 925,46 miliar dolar AS pada tahun 2029.
Beberapa negara yang telah menjadi pasar ekspor furnitur Indonesia. Yaitu Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan negara-negara Timur Tengah. AS meminati produk-produk berbahan kayu jati yang awet. Pasar AS juga merupakan yang terbesar, dengan serapannya hingga 53,2 persen. Sedangkan Eropa menjadi pasar utama untuk produk-produk rotan dan anyaman.
Sementara itu, pasar Jepang serta Timur Tengah sangat terbuka untuk produk-produk rustic. Jepang merupakan negara penerima ekspor furnitur Indonesia terbesar kedua, dengan serapannya hingga 6,04 persen. Produk-produk dekorasi handmade Indonesia bernilai seni tinggi tersebut kerap dipergunakan sebagai penghias ruang pada hotel-hotel atau vila internasional.
Berikut ini 6 produk dalam peluang ekspor furnitur asal Indonesia yang sangat menjanjikan. Produk tersebut dapat menjadi rekomendasi atau pilihan usaha yang bagus bagi para pengusaha atau UMKM.
Meja, kursi, almari, atau produk lainnya yang terbuat dari kayu jati tua serta berukir menjadi salah satu minat yang tak pernah surut. Terutama untuk produk ukiran kayu jati ini merupakan karya tangan pengrajin dari daerah Jepara. Produk-produk berukir dari kayu jati telah menjadi ekspor menguntungkan ke negara Eropa, AS, dan Jepang.
Salah satu daerah penghasil kerajinan gerabah adalah Kasongan di Yogyakarta. Provinsi ini juga mempunyai pengrajin-pengrajin yang ahli mengerjakan home decor. Selain Yogya, terdapat pengrajin-pengrajin berkualitas dari Solo. Produk kerajinan tersebut berasal dari keramik, bebatuan, kayu, atau serat-serat alam. Terkadang, pengrajin bersedia memenuhi permintaan custom dengan finishing bergaya natural yang sangat cocok untuk dipajang di kafe-kafe maupun penginapan.
Kerajinan handmade yang terkesan etnik dan sesuai sebagai penghias ruang telah menjadi komoditas ekspor ke Belanda, Timur Tengah, Jepang, dan Australia.
Rotan merupakan bahan baku yang sangat ideal untuk membuat furnitur yang ringan, ramah lingkungan, sekaligus artistik. Pasar dari furnitur rotan Indonesia ada di AS dan Eropa.
Salah satu daerah yang menonjol dengan kerajinan dekorasi berbahan kayu adalah Bali. Misalnya patung kayu berbentuk burung garuda yang cukup besar dan sesuai untuk menghiasi ruang luas lobby hotel. Sentuhan seni yang sangat khas dari desainnya menjadi daya tarik bagi pasar furnitur dari negara-negara Eropa, misalnya Swiss dan Prancis.
Bambu yang ramah lingkungan dan berkelanjutan merupakan salah satu bahan furnitur yang meraih minat cukup besar. Desainnya yang unik dan minimalis. Negara-negara yang telah mengimpor furnitur bambu dari Indonesia, antara lain, Jerman dan Kanada.
Demikianlah peluang ekspor furnitur asal Indonesia yang sangat menjanjikan. Furnitur Indonesia memiliki value tinggi karena mencerminkan kekayaan artistik dan alam Indonesia. Sekaligus memberikan dampak berkelanjutan yang penting bagi kelestarian lingkungan global. Hal tersebut dapat menjadi pertimbangan dan rekomendasi para pelaku usaha atau UMKM dalam merintis bisnis. (Patricia)