Orang Tua Murid Keluhkan Menu Makanan Bergizi Gratis di SDN Cimone 6 Tangerang

waktu baca 2 minutes
Kamis, 18 Sep 2025 19:22 0 Nazwa

KOTA TANGERANG | TD – Orang tua murid di SDN Cimone 6, Kota Tangerang menyampaikan keluhan terkait menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah. Mereka menilai porsi makanan terlalu sedikit dan variasinya tidak mencukupi kebutuhan gizi seimbang anak-anak.

Menu yang dipersoalkan terdiri dari satu buah pisang, tiga butir telur puyuh, satu kentang rebus, dan enam butir kacang tanah. Kondisi ini dianggap jauh dari standar asupan gizi harian yang diperlukan siswa untuk mendukung aktivitas belajar di sekolah.

“Ya itu masa menunya hanya ada satu pisang, tiga telur puyuh, satu kentang rebus itu pun kurang matang. Masa ada enam biji kacang tanah di menunya,” ujar salah satu orang tua murid, Kamis, 18 September 2025.

Menanggapi hal itu, pihak sekolah melalui Syafei (guru sekaligus penanggung jawab makanan) menjelaskan bahwa menu MBG memang mengalami perubahan khusus selama masa ujian tengah semester.

“Karena ini sedang ujian tengah semester, jadi makanan diganti snack ringan selama satu minggu penuh, dari Senin sampai Jumat,” kata Syafei kepada wartawan.

Ia menambahkan, pihak sekolah sebelumnya sudah menyampaikan protes terkait porsi makanan. Namun, penyedia MBG menegaskan bahwa selama ujian, menu tidak berupa paket lengkap seperti biasanya.

Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional Cimone Karawaci, Kota Tangerang, Aisyah Meylinda Batiah, menegaskan bahwa menu MBG tetap disusun sesuai pedoman gizi seimbang dengan menyesuaikan kondisi ujian sekolah.

“Terima kasih atas masukannya. Karena anak-anak SD sedang ujian, kami menyiapkan menu berupa makanan kering,” ujar Aisyah.

Ia menyebutkan, menu tersebut mengandung karbohidrat dari kentang rebus, protein hewani dari tiga butir telur puyuh, protein nabati dari kacang tanah rebus, serta pisang sebagai sumber vitamin.

Selain itu, pihaknya juga menghindari makanan kemasan tinggi gula untuk memberikan asupan pangan yang lebih sehat. Meski begitu, Aisyah mengakui masih ada kendala penggunaan plastik untuk pengemasan.

“Untuk pengemasan, kami menyadari masih menggunakan plastik. Kami mohon maaf atas keterbatasan tersebut dan akan berupaya memperbaikinya agar lebih ramah lingkungan,” pungkasnya. (*)

LAINNYA