Mobil Listrik: Bukan Sekadar Tren, Tapi Masa Depan Versi Gen Z

waktu baca 3 minutes
Sabtu, 20 Des 2025 17:23 0 Nazwa

OPINI | TD — Industri otomotif Tanah Air tengah mengalami perubahan besar seiring berkembangnya teknologi, ditandai dengan meningkatnya perhatian terhadap kendaraan listrik sebagai alternatif bahan bakar untuk motor dan mobil.

Padahal dalam sejarahnya, mobil dengan tenaga listrik sebenarnya sudah ditemukan sejak abad ke-19. Namun, karena keterbatasan teknologi pada masa itu serta kalah bersaing dengan mobil berbahan bakar minyak (BBM), mobil listrik kurang diminati oleh banyak orang. Terlebih pada masa Perang Dunia II, Mercedes-Benz Group lebih dahulu mencuri perhatian dengan penemuan mobil truk yang lebih berguna untuk membawa pasukan, senjata, dan logistik.

Mobil tenaga listrik sendiri memiliki banyak keunggulan dibandingkan mobil bertenaga BBM, di antaranya:

1. Hemat dan Biaya Rendah
Biaya pengisian mobil listrik lebih murah dibandingkan mobil bertenaga BBM. Selain itu, mobil listrik tidak membutuhkan oli, filter, dan komponen sejenis, sehingga pengeluaran perawatan relatif lebih rendah.

2. Teknologi dan Fitur Canggih
Mobil listrik umumnya dilengkapi dengan teknologi modern seperti AI, konektivitas jaringan, hingga fitur keselamatan pengendara. Contohnya, saat terjadi tabrakan, aliran listrik akan otomatis terputus.

3. Ramah Lingkungan
Keunggulan utama mobil listrik adalah ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi karbon, sehingga dapat mengurangi polusi udara dan risiko penyakit pernapasan.

4. Perawatan Mudah
Jumlah komponen mobil listrik lebih sedikit, sehingga mengurangi frekuensi dan biaya servis rutin seperti penggantian oli.

5. Bantuan Pemerintah
Pemerintah Indonesia memberikan berbagai insentif untuk mendorong penggunaan mobil listrik, seperti bebas aturan ganjil-genap serta diskon pajak yang lebih ringan dibandingkan mobil bertenaga BBM.

Melihat berbagai keunggulan tersebut, tidak heran jika semakin banyak orang mulai melirik dan beralih ke mobil listrik, terutama Gen Z yang dikenal menyukai hal praktis dan tidak ribet. Meski demikian, mobil listrik masih belum mudah ditemui di semua daerah dan lebih sering terlihat di kota-kota besar, khususnya Jakarta. Di ibu kota, mobil listrik bahkan sudah menjadi pemandangan sehari-hari yang ditandai dengan pelat nomor berwarna biru.

Kondisi ini cukup disayangkan karena mobil listrik belum dapat dinikmati secara merata. Salah satu hambatan utamanya adalah jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang masih terbatas. Selain itu, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap mobil listrik juga belum sepenuhnya terbentuk. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah, produsen, dan investor untuk memperbaiki infrastruktur serta menekan harga agar mobil listrik dapat berkembang lebih cepat di Indonesia.

Mobil listrik diharapkan tidak lagi menjadi pemandangan khas kota besar, tetapi dapat hadir secara merata di berbagai daerah. Dengan dukungan teknologi, kebijakan yang tepat, dan infrastruktur pengisian daya yang memadai, mobil listrik berpeluang menjadi pilihan utama masyarakat di masa depan. Harapannya, mobil listrik tidak hanya dipandang sebagai tren sesaat, tetapi menjadi solusi transportasi yang ramah lingkungan, terjangkau, dan relevan bagi generasi muda, khususnya Gen Z, dalam menghadapi tantangan mobilitas modern.

Penulis: Wijdan Fawwaz Muyassar
Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. (*)

LAINNYA