Minum Suplemen Tiap Hari Bisa Bikin Awet Muda? Fakta atau Mitos?

waktu baca 3 minutes
Sabtu, 7 Jun 2025 21:37 1 Nazwa

GAYA HIDUP | TD — Di era modern yang serba instan ini, banyak orang beranggapan bahwa menjaga kesehatan bisa dilakukan dengan cara yang mudah, seperti hanya dengan menelan kapsul suplemen. Pagi hari, kita bisa mengonsumsi berbagai vitamin—A, B, C, D, E, kolagen, antioksidan, omega-3, probiotik—bahkan hingga tujuh kapsul sekaligus! Dengan kemasan yang menarik dan harga yang menggiurkan, banyak yang merasa percaya diri setelah mengonsumsinya, terutama ketika iklan menjanjikan manfaat seperti menjaga daya tahan tubuh, merawat kecantikan dari dalam, dan membuat kita awet muda.

Namun, pertanyaannya adalah: Apakah benar sesederhana itu? Apakah suplemen benar-benar dapat menjamin kesehatan dan keawetan muda kita?

Praktis dan Instan? Tapi Tidak Semudah Itu!

Permintaan terhadap suplemen multivitamin telah meningkat pesat dalam dua dekade terakhir. Industri farmasi sangat mahir dalam membangun narasi bahwa satu kapsul dapat menggantikan kebutuhan buah dan sayuran. Meskipun terlihat praktis—tanpa perlu repot berbelanja, mengupas, memasak, atau membuat jus—kita harus ingat bahwa hidup sehat tidak bisa dicapai dengan jalan pintas. Suplemen memang dapat membantu, tetapi bukanlah solusi utama untuk menjaga kesehatan dan keawetan muda.

Suplemen: Teman, Bukan Pahlawan Tunggal

Salah satu kesalahpahaman umum adalah menganggap suplemen dapat bekerja sendiri. Padahal, suplemen hanyalah pelengkap, bukan pengganti makanan alami yang kaya akan zat gizi esensial. Misalnya, vitamin C dalam bentuk suplemen dapat merangsang metabolisme dan membantu pembentukan kolagen untuk menjaga kekencangan kulit. Namun, tanpa dukungan nutrisi lain seperti bioflavonoid, enzim alami, mineral, dan serat dari makanan utuh, manfaatnya akan setengah jalan.

Ibarat membangun rumah, vitamin C bisa diibaratkan sebagai tukang cat yang mempercantik bagian luar. Namun, tanpa kehadiran tukang batu, tukang kayu, tukang listrik, dan arsitek, rumah tersebut tidak akan berdiri kokoh. Begitu juga dengan kesehatan kita; jika kita hanya mengandalkan suplemen tanpa pola makan yang seimbang, hasilnya tidak akan optimal.

Buah dan Sayur: Bukan Masalah Gizi, Tapi Persepsi

Sering kali, masalah bukan terletak pada kurangnya gizi dari buah dan sayur, tetapi pada persepsi bahwa mengonsumsinya itu “merepotkan”. Memang, buah dan sayur memerlukan proses seperti mencuci, mengupas, dan memasak. Sementara itu, suplemen hanya perlu ditelan. Namun, saat ini banyak solusi praktis seperti warung jus segar, katering sehat, dan paket sayur siap olah. Jika dibandingkan dengan harga satu botol suplemen mahal, uang tersebut bisa dialokasikan untuk membeli jus buah yang dapat bertahan berbulan-bulan.

Mahal Belum Tentu Maksimal

Suplemen premium yang harganya ratusan ribu hingga jutaan rupiah sering kali membuat kita lupa bahwa makanan sederhana seperti bayam, pepaya, dan jeruk lokal adalah superfood alami. Tubuh manusia dirancang untuk memproses makanan dari alam. Meskipun vitamin sintetis memiliki manfaat, ia bukanlah jalur utama. Suplemen akan bekerja optimal hanya jika didampingi oleh asupan makanan alami sebagai pondasi gizi dasar.

Kunci Sehat dan Awet Muda: Kembali ke yang Sederhana

Awet muda bukan hanya soal mengonsumsi suplemen mahal dan kapsul kolagen. Ini sangat berkaitan dengan gaya hidup sehat secara menyeluruh, yang meliputi:

  • Istirahat yang cukup
  • Olahraga secara rutin
  • Manajemen stres yang baik
  • Pola makan alami (buah dan sayur)
  • Cukup minum air putih

Karena kecantikan sejati tidak hanya berasal dari kulit yang bersinar, tetapi juga dari tubuh yang bugar, pikiran yang jernih, dan hati yang tenang.

Dengarkan Tubuhmu, Bukan Hanya Iklan

Suplemen boleh saja dikonsumsi, tetapi jangan menjadikannya sebagai solusi utama. Ia hanya pelengkap, bukan pengganti makanan bergizi. Sebelum terburu-buru membeli kapsul dengan klaim “ajaib”, tanyakan pada dirimu sendiri: “Apakah hari ini aku sudah cukup makan buah dan sayur?” Sering kali, jawaban terbaik tidak datang dari botol mahal, tetapi dari makanan sederhana yang ada di meja makan rumahmu sendiri.

Penulis: Sugeng Prasetyo
Editor: Mohamad Romli (*)

LAINNYA