Mengungkap Gaya Hidup Sehat di Blue Zone: 4 Langkah Menuju Umur Panjang

waktu baca 4 minutes
Jumat, 6 Des 2024 09:52 0 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Setiap orang pasti mendambakan hidup dengan umur panjang dan juga tubuh yang sehat. Dengan tubuh yang sehat kita bisa menikmati hidup hingga usia senja dengan vitalitas dan rasa semangat yang tetap membara. Impian ini bukanlah suatu hal yang mustahil, rahasia dibalik fenomena yang menarik ini mungkin tersimpan di “Blue Zone” atau yang di artikan sebagai lima wilayah di dunia dengan populasi tingkat umur panjang yang luar biasa.

Bukan dipengaruhi oleh keajaiban genetik semata, tapi hal ini terjadi karena gaya hidup mereka yang unik dan juga konsisten. Seperti apa gaya hidup yang di terapkan? Mari kita bahas empat langkah menuju umur panjang ala penduduk Blue Zone.

Empat Langkah Menuju Umur Panjang Ala “Blue Zone”

1. Gerakan Alami dan Berkelanjutan: Bukan Olahraga, Tapi Aktivitas Alami.

Di Blue Zone, kita akan jarang menemukan penduduknya yang berkeringat di gym, mereka juga tidak mengejar target langkah kaki harian di aplikasi fitness. Akan tetapi, mereka rutin melakukan gerakan alami dan terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya para penduduk Sardinia yang masih menggembalakan kambing di perbukitan, atau warga Okinawa yang rajin berkebun dan berjalan kaki. Mereka bergerak bukan karena kewajiban, melainkan karena kebutuhan dan kebiasaan.

Selain itu, berjalan kaki juga menjadi moda transportasi utama di beberapa Blue Zone. Bayangkan betapa banyak kalori yang terbakar dan berapa banyak otot yang terlatih hanya dengan berjalan kaki ke pasar atau mengunjungi tetangga. Lalu, kegiatan seperti menyapu, mengepel, dan mencuci pakaian, adalah bentuk latihan yang tak disadari. Di Blue Zone, pekerjaan rumah tangga bukanlah beban, melainkan bagian integral dari kehidupan.

2. “Plant-BasedFood: Mengonsumsi Sayur, Buah, dan Kacang-kacangan.

Makanan penduduk Blue Zone bukanlah menu diet yang ketat dan membosankan. Namun, terdapat kesamaan yang mencolok, yaitu mereka mengutamakan sumber makanan nabati. “Plant-Based” diet ini bukan sekadar mengurangi daging, tetapi lebih kepada mengutamakan sayur, buah, dan kacang-kacangan sebagai sumber nutrisi utama.

Warna-warni sayur dan buah menjadi pilar utama makanan mereka. Antioksidan dan vitamin yang terkandung di dalamnya memberikan perlindungan terhadap penyakit kronis. Untuk memenuhi kebutuhan protein, serat, serta nutrisi penting lainnya, mereka mengonsumsi berbagai jenis kacang-kacangan. Misalnya kacang kedelai, kacang polong, dan lentil.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat kompleks sebagai sumber energi, pada penduduk Blue Zone mengonsumsi olahan dari biji-bijian. Di antaranya jagung, gandum utuh yang diolah menjadi roti, dan beras merah.

Daging bukan dihindari sepenuhnya, tetapi dikonsumsi dengan porsi kecil dan jarang. Biasanya, daging lebih merupakan pelengkap, bukan menu utama. Lalu, minuman manis dan minuman beralkohol dikonsumsi seminimal mungkin, dan menjadikan air putih sebagai minuman utama.

3. “Sense of Purpose“: Memiliki Tujuan Hidup.

Di Blue Zone, orang-orang hidup dengan tujuan. Mereka merasa hidupnya bermakna dan terhubung dengan sosial. Ini bukan sekadar tentang pekerjaan, tetapi tentang menemukan “Ikigai” (alasan untuk hidup) dan berkontribusi pada masyarakat.

Ikigai, merupakan kegiatan menemukan passion, misi, profesi, dan apa yang sekiranya kita sukai. Gabungan dari keempat hal inilah yang akan memberikan kita motivasi dan energi untuk menjalani hidup. Penduduk Blue Zone juga memiliki ikatan sosial yang kuat. Mereka aktif dalam komunitas, berinteraksi dengan keluarga dan teman, dan terlibat dalam kegiatan sosial.

Menjadi bagian dari komunitas yang kuat adalah kunci umur panjang. Di Blue Zone, keluarga dan teman-teman memegang peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Mereka saling mendukung, berbagi beban, dan merayakan momen bersama. Oleh karena itu, banyak penduduk Blue Zone tinggal dekat dengan keluarga, dan menciptakan sistem dukungan yang kuat. Mereka saling membantu dalam mengurus anak-anak, memasak, serta merawat orang tua.

4. “Down Shift”: Kelola Stres dengan Bijak.

Stres merupakan musuh besar kesehatan. Penduduk Blue Zone memiliki cara unik untuk mengelola stres. Mereka tidak membiarkan stres menguasai hidup mereka. Mereka rutin meluangkan waktu untuk bersantai dan menikmati hidup. Ini bisa berupa berdoa, meditasi, menghabiskan waktu di alam, atau sekadar mengobrol dengan teman.

Selain itu, mereka juga tidak bekerja terlalu keras dan selalu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mereka menyadari pentingnya kesehatan mental dan selalu mencari cara untuk menjaga kesejahteraan emosional mereka.

Inilah empat langkah menuju umur panjang ala Blue Zone. Umur panjang di Blue Zone tidak hanya soal menjalani diet ketat atau berolahraga secara berlebihan. Sebaliknya, ini lebih menekankan pada pengadopsian gaya hidup holistik yang mencakup gerakan alami, pola makan seimbang, tujuan hidup yang bermakna, hubungan sosial yang kuat, dan kemampuan untuk mengelola stres dengan bijak.

Dengan menerapkan lima langkah ini, kita dapat mengarungi jalan menuju hidup yang sehat dan bermakna, seperti yang dilakukan oleh penduduk Blue Zone. Mulailah dengan langkah kecil dan konsisten, serta nikmati setiap momen dalam perjalanan menuju kehidupan yang lebih sehat dan panjang! (Nazwa/Pat)

LAINNYA