Mengungkap Fakta Singkong yang Perlu Diketahui

waktu baca 3 minutes
Sabtu, 23 Okt 2021 12:57 0 Redaksi TD

PENGETAHUAN | TDSingkong salah satu tanaman yang popular di Indonesia. Namun tak semua orang tahu fakta di balik jenis umbi-umbian tersebut.

Memiliki nama latin Manihot Utilissima. Ternyata singkong yang juga dikenal dengan ketela pohon, dan ubi kayu, berasal dari Amerika Selatan.

Awal singkong masuk ke Indonesia serta belahan bumi lainnya sekitar tahun 1810, kemudian dipopularkan oleh bangsa Portugis yang masuk ke wilayah Maluku sekitar abad ke-16.

Saat ini, kita mengenal banyak jenis singkong, di antaranya singkong manggu, singkong gajah, singkong mentega, singkong putih, mukibat dan emas.

Sebelum menjadi salah satu bahan dasar produk pabrikan, yaitu keripik singkong, kita mengenal singkong diolah menjadi tapai, direbus, dikukus, dan digoreng. Cara pengolahan sederhana itu sudah menjadi tradisi masyarakat di nusantara.

Namun kini, keripik singkong produksi pabrikan maupun home industri, sangat mudah didapatkan.

Karena mudah proses menanam dan merawatnya, singkong pun menjadi bahan dasar yang mudah didapatkan. Beberapa makanan khas di Indonesia, seperti getuk, combro, juga berbahan dasar singkong.

Selain itu, masyarakat Indonesia juga mengonsumsi daun singkong sebagai sayuran, kemudian batangnya kerap dijadikan pagar kebun, bahkan pagar rumah.

Kandungan Gizi

Beberapa literatur menyebutkan, singkong mengandung beberapa zat yang baik bagi tubuh dan juga kesehatan, seperti karbohidrat yang menjadi alasan singkong dipilih untuk makanan pokok dan pengganti nasi.

Selain itu, terdapat juga protein dan juga serat yang sangat baik untuk sistem pencernaan. Kemudian mengandung mineral termasuk magnesium, fosfor juga kalsium.

Zat lainnya yang terdapat pada singkong yaitu vitamin B1 dan C yang merupakan antioksidan serta berfungsi untuk melindungi tubuh dari efek radikal bebas, mencegah penyakit jantung bahkan mencegah penuaan (kerutan di kulit).

Sementara daun singkong yang biasa diolah menjadi sayur mengandung protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A dan C.

Beberapa pengakuan juga mengeklaim, singkong dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk mengatasi kelelahan, diare, infeksi, dan masalah kesuburan. Namun klaim tersebut masih perlu dibuktikan secara ilmiah.

Selain berbagai manfaat positif, ternyata singkong juga mengandung zat kimia seperti glikosida sianogen yang bisa melepaskan sianida dalam tubuh. Sehingga cukup berbahaya jika mengonsumsinya terlalu banyak dalam keadaan mentah. Oleh karenanya, pengolahannya pun harus benar dan teliti.

Mengolah singkong

Agar lebih aman dikonsumsi dan dicerna dengan baik oleh tubuh, pengolahan singkong harus benar-benar tepat. Sebab jika salah, zat baik yang terkandung dalam singkong akan berbalik menjadi zat beracun yang bisa menyerang sistem kekebalan tubuh kita.

Ada beberapa cara sebelum singkong diolah ke proses pematangan, baiknya singkong dikuliti terlebih dahulu, setelah bersih dari kulit, singkong dicuci dan kemudian direndam selama 48 jam. Jika ingin lebih lama itu lebih bagus.

Setelah proses perendaman sudah selesai, lanjutkan dengan memasak dan diolah sesuai selera Anda. Proses pemasakannya dianjurkan minimal 25 menit. Hal ini dilakukan guna mencegah keracunan zat sianida yang diakibatkan dari mengonsusmsi singkong yang belum matang sempurna.

Jika diperlukan bisa konsultasi dengan dokter untuk mengetahui bagaimana jumlah yang aman dalam mengonsumsi tanaman umbi yang satu ini.

Penulis: Ayu Riyana (Mahasiswa FISIP UNIS Tangerang Jurusan Ilmu Komunikasi)

Editor: Della Zakaria

 

 

LAINNYA