OPINI | TD — Setiap datangnya bulan Maulid, kita sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW sudah sepatutnya mengkaji dan mempelajari kembali perjalanan hidup beliau. Di dalamnya terdapat cahaya yang mesti kita sebarkan, karena cahaya itu adalah pedoman yang memberi arah dalam kehidupan.
Berbahagia, memperbanyak sholawat, mengkaji dan meneladani kepribadian Rasulullah SAW tentu sangat penting. Namun yang lebih utama dari itu adalah mengenal dan memahami cahaya yang beliau bawa: pedoman dalam menjalani kehidupan.
Nabi Muhammad SAW memberikan teladan di berbagai peran: sebagai anak yang berbakti, sebagai suami dan ayah yang penuh kasih sayang, sebagai guru yang bijaksana, sebagai abdi masyarakat yang rendah hati, hingga sebagai warga bangsa dan negara yang bertanggung jawab. Dalam setiap aspek, beliau menunjukkan kepada kita cara hidup yang benar, indah, dan penuh makna.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 5) bahwa orang-orang yang mengikuti petunjuk (cahaya) dari Nabi akan dijamin kehidupannya menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Kata muflih dalam ayat tersebut bermakna orang yang sukses sekaligus bahagia, bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
Implementasinya dapat kita rasakan dalam setiap profesi dan peran hidup. Seorang guru yang mengikuti teladan Nabi akan menjadi guru yang sukses dan bahagia. Seorang pedagang yang berdagang dengan cara Rasulullah akan diberkahi kesuksesan dan kebahagiaan. Seorang pemimpin yang meneladani beliau akan memimpin dengan adil, penuh kasih, dan jauh dari kezhaliman. Bahkan seorang rakyat biasa sekalipun akan dimuliakan apabila ia berakhlak mulia sebagaimana Rasulullah SAW ajarkan.
Ilustrasi Tambahan. (Foto: Ist)
Lebih jauh, jika kita melihat realitas hari ini, banyak masalah yang muncul dalam masyarakat: kerusakan moral, krisis kejujuran, lemahnya solidaritas sosial, hingga perselisihan yang merusak persaudaraan. Semua itu sesungguhnya berakar dari jauhnya manusia dari pedoman Rasulullah SAW. Padahal, bila kita menengok kepada sirah beliau, ada solusi yang sangat relevan untuk setiap problem zaman.
Dalam dunia pendidikan, Rasulullah SAW menunjukkan bahwa guru sejati adalah teladan, bukan sekadar penyampai ilmu. Dengan kasih sayang, kelembutan, dan keteladanan, beliau berhasil membentuk generasi yang tangguh dan berakhlak mulia.
Ilustrasi Tambahan. (Foto: Ist)
Semua aspek kehidupan beliau bukan hanya catatan sejarah, melainkan pedoman nyata yang dapat kita terapkan kapan saja. Itulah mengapa umat Islam diperintahkan untuk memperbanyak sholawat, bukan hanya sebagai ibadah, tetapi juga sebagai pengingat agar hati kita selalu terikat dengan beliau dan jalan hidupnya.
Di hari Jumat yang penuh berkah ini, mari kita bersama-sama kembali meneladani, mengkaji, dan mengamalkan setiap cahaya yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Semoga kita diakui sebagai umat beliau, memperoleh syafaatnya, dan kelak berjumpa dengannya di akhirat. Aamiin.
Wallahu a‘lam bish-shawab.
Penulis: Oleh: Dr. Zulkifli, MA (*)