RELIGI | TD – Salah satu kebiasaan Nabi Muhammad SAW yang dapat diteladani oleh umat Islam adalah memilih yang lebih mudah di antara pilihan-pilihan yang ada.
Hal ini dikemukakan oleh Aisyah RA (Radiyallahu Anha), istri beliau. Dalam hadis riawayat Bukhari dan Muslim, tertulis bahwa Aisyah RA menceritakan kebijaksanaan Nabi sebagai berikut:
“Apabila Rasulullah SAW diminta memilih di antara dua perkara, niscaya beliau lebih memilih yang lebih mudah di antara keduanya, selama itu tidak dosa. Adapun bila hal itu dosa, beliau adalah orang yang paling jauh dari dosa.”
Mengenai pilihan hidup, Rizem Aizid, penulis dan sejarahwan Islam, menuliskan dalam bukunya bahwa setiap manusia selalu dihadapkan dengan pilihan-pilihan hidup yang merupakan sunatullah (sudah ditetapkan dan diatur oleh Allah). Hal ini tercantum dalam QS. adz-Dzaariyat (51): 49 sebagai berikut:
“Dan, segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”
Ayat tersebut menyiratkan bahwa segala sesuatu diciptakan berpasangan dan juga dalam pilihan-pilihannya. Misalnya awal berpasangan dengan akhir, mati dengan hidup, kebaikan dengan keburukan. Dan juga pilihan yang mudah dengan yang sulit, yang ternyata saling melengkapi.
Manusia haruslah sigap saat harus memilih dengan memperhatikan berbagai hal yang penting. Di antaranya memilih yang terbaik dari beberapa hal yang sangat buruk.
Teladan Nabi Muhammad SAW dalam mengambil pilihan yang termudah dan tidak mengandung dosa bertujuan menghindari hal-hal yang memberatkan atau yang sekiranya menjerumuskan pada kesesatan.