KESEHATAN | TD – Skoliosis adalah kondisi kelainan pada tulang belakang yang menyebabkan tulang melengkung ke samping secara abnormal. Gangguan ini biasanya mulai terlihat selama masa pertumbuhan, terutama pada usia remaja. Jika tidak ditangani dengan segera, skoliosis dapat mengganggu postur tubuh, menyebabkan nyeri punggung, dan bahkan memengaruhi fungsi organ-organ vital seperti paru-paru.
Dalam beberapa tahun terakhir, pengobatan skoliosis sering kali identik dengan penggunaan penyangga (brace) atau tindakan operasi fusi tulang belakang. Namun, dengan kemajuan teknologi medis, kini tersedia alternatif baru yang lebih fleksibel dan minim invasif, yaitu Medical VBT (Vertebral Body Tethering). Sebelum membahas lebih lanjut mengenai teknik ini, penting untuk memahami penyebab skoliosis pada remaja.
Skoliosis yang terjadi pada masa remaja dikenal dengan istilah Adolescent Idiopathic Scoliosis (AIS). Sesuai dengan namanya, sebagian besar kasus tidak diketahui penyebab pastinya (idiopatik). Namun, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi timbulnya skoliosis, antara lain:
1. Faktor Genetik
Memiliki anggota keluarga dengan riwayat skoliosis dapat meningkatkan risiko. Penelitian menunjukkan bahwa faktor keturunan berperan dalam perkembangan skoliosis idiopatik.
2. Ketidakseimbangan Pertumbuhan Tulang
Pada masa pertumbuhan pesat (growth spurt), tulang belakang dapat tumbuh tidak seimbang, yang menyebabkan kelengkungan secara bertahap.
3. Gangguan Neuromuskular
Beberapa kondisi neurologis, seperti cerebral palsy, distrofi otot, atau spina bifida, dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot dan postur tubuh, yang kemudian memicu skoliosis.
4. Kelainan Bawaan (Kongenital)
Skoliosis dapat terjadi akibat kelainan pada pembentukan tulang belakang sejak dalam kandungan.
5. Cedera atau Infeksi Tulang Belakang
Meskipun jarang, trauma atau infeksi pada tulang belakang juga dapat menyebabkan kelainan bentuk dan posisi tulang belakang.
Skoliosis yang dibiarkan tanpa penanganan dapat menyebabkan berbagai komplikasi, di antaranya:
Medical VBT (Vertebral Body Tethering) adalah teknik penanganan skoliosis yang menggunakan tali khusus (tether) untuk memperbaiki kelengkungan tulang belakang. Berbeda dengan operasi fusi tulang belakang yang menyatukan beberapa ruas tulang agar tidak bergerak, VBT justru mempertahankan fleksibilitas alami tubuh.
Prosedur ini dilakukan dengan pembedahan minim invasif melalui sayatan kecil. Dokter akan memasang seutas tali fleksibel di sisi luar tulang belakang yang melengkung. Tali ini akan menarik tulang agar lurus, dan selama masa pertumbuhan, tulang akan menyesuaikan posisinya secara perlahan. Hasil koreksi akan terjadi seiring pertumbuhan tulang belakang pasien.
Keunggulan Teknik Medical VBT
Beberapa keunggulan Medical VBT dibandingkan metode konvensional antara lain:
Teknik Medical VBT tidak dapat diterapkan pada semua kasus skoliosis. Prosedur ini paling efektif apabila:
– Pasien berusia remaja dan masih dalam masa pertumbuhan
– Sudut kelengkungan tulang belakang berada di kisaran 35–65 derajat
– Penggunaan penyangga tidak memberikan hasil yang diharapkan
– Tidak terdapat kelainan neurologis berat yang menyertai
Medical VBT merupakan inovasi dalam dunia ortopedi yang memberikan harapan baru bagi remaja penderita skoliosis. Dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan minim invasif, metode ini memungkinkan pasien untuk menjalani koreksi tulang belakang tanpa kehilangan mobilitas alami. Meskipun demikian, pemeriksaan menyeluruh dan konsultasi dengan dokter spesialis sangat diperlukan untuk menentukan apakah prosedur ini merupakan pilihan yang tepat. (*)