Masyarakat Mesti Waspada, Covid-19 Masih Ada

waktu baca 2 menit
Selasa, 22 Agu 2023 10:42 0 62 Patricia Pawestri

TANGERANG | TD – Meskipun pemerintah sudah tak lagi menerapkan pembatasan dan penyediaan fasilitas gratis untuk menanggulangi Covid-19, bukan berarti penyakit tersebut tidak lagi menghantui masyarakat.

Bahkan Badan Keamanan dan Kesehatan Inggris (UKHSA) beberapa waktu lalu menemukan masih ada banyak penduduk Inggris yang terjangkit virus sejenis influenza tersebut.

Tepatnya 14 Agustus 2023, UKHSA mencatat ada 10,8% setiap 100.000 penduduk dalam seminggu menderita flu Covid-19. Salah satu dari 7 kasus dari yang diamati bahkan mengarah pada gejala mutasi baru dari varian Covid-19 Pirola. Hal ini sempat membuat kekhawatiran di London, tempat kasus tersebut ditemukan.

Para ilmuwan juga mengamati subvarian yang baru muncul dari Covid-19 Omicron yang disebut sebagai varian Pi. Kemunculan varian baru ini juga menimbulkan kecemasan atas potensi penyebarannya.

Varian Pi mempunyai gejala mirip Omicron, yakni adanya sakit pada tenggorokan, pilek, sakit kepala, nyeri otot, dan hidung tersumbat.

Varian baru tersebut tidak lagi membuat gejala hilangnya kemampuan membaui ada hidung dan demam sebagai gejala utama. Namun, gejala lain timbul lebih mendominasi, yakni diare, adanya ruam, dan mata yang teiritasi karena serangan virus.

Perubahan struktur pada virus pada varian atau mutasi baru tersebut juga menyebabkan vaksin yang telah disuntikkan tidak lagi efektif. Karena itulah, para ilmuwan memberikan sinyal waspada.

Namun, seorang doktor dari Exeter University, Bharat Pankhania, dikutip dari The Mirror, mengatakan jenis baru dari Covid-19 tersebut belum tentu lebih berbahaya.

“Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah jenis ini lebih merupakan virus patologis saat ini,” ungkap Dr Bharat Pankhania.

“Ini bukan strain khusus Inggris, ada kasus di seluruh dunia,” lanjutnya menjelaskan. (*)

 

Unggulan

LAINNYA