Pandeglang I TD – Bencana gempa bumi dan tsunami menjadi ancaman yang menakutkan bagi warga Banten khususnya bagi masyarakat Kampung Katapang, Desa Cigarondong, Kecamatan sumur, Pandeglang, Banten. Pasalnya kawasan tersebut merupakan salah satu daerah yang rawan bencana di Ujung Kulon.
Untuk mengantisipasi agar tidak menimbulkan korban jiwa yang besar, keberadaan jalur evakuasi tsunami yang layak sangat dibutuhkan. Apalagi bagi masyarakat yang tinggal di zona merah, jalur tersebut diharapkan bisa menjadi jalan evakuasi ribuan jiwa warga.
Pantauan di lapangan, jalur evakuasi tsunami yang terletak di kampung Katapang, Ujung Kulon, Pandeglang, Banten memprihatinkan. Jalur evakuasi dari gerbang Jalan Kampung Katapang masih berupa jalan setapak sepanjang sepanjang sekitar satu kilometer.
Selain itu, jalan evakuasi tsunami di kawasan Kampung Katapang itu tampak sangat sempit dan dipenuhi semak belukar. Jalur tersebut juga banyak bebatuan tajam dan licin, sehingga sangat menghambat proses evakuasi masyarakat bila sewaktu-waktu terjadi bencana.
Karya selaku Ketua RT Kampung Katapang mengatakan, warga sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah untuk membuat jalur evakuasi, terlebih kemarin wilayah itu diguncang gempa magnitude berkekuatan 5 skala ritcher.
“Bayangkan bagaimana perasaan masyarakat Kampung Katapang jika terjadi gempa bumi atau tsunami. Bagaimana masyarakat bisa menyelamatkan diri tanpa adanya jalur evakuasi yang layak,” ujarnya, Senin (16/11/2020).
Harapan serupa disampaikan Aat Hidayat, warga setempat. Aat berharap, pemerintah setempat segera membuat jalur evakuasi yang lebih layak. Sehingga, saat terjadi gempa berpotensi tsunami, evakuasi bisa dilakukan dengan lancar. Tersedianya jalur evakuasi yang memadai itu salah satunya untuk mengantisipasi jatuhnya korban saat bencana terjadi.
“Jarak dari permukiman masyarakat menuju lokasi lebih tinggi sangat jauh, namun jalur evakuasi di Kampung katapang Ujung Kulon tersebut masih jauh dari kata layak. Kami berharap, jalur evakuasi yang layak segera terealisasi, sehingga masyarakat mudah menyelamatkan diri dari bencana,” katanya. (Egi Maulana/ROM)