Kondisi pesisir utara Jawa menghadapi ancaman yang semakin besar akibat abrasi, banjir rob, dan kerusakan ekosistem. Banyak wilayah yang terancam, seperti Tambakrejo, Mangunharjo, Trimulyo, dan Bedono di Semarang dan Demak, yang harus berjuang dengan kerusakan tanah yang terus berlanjut. Salah satu contoh yang mencolok adalah Tambakrejo, di mana sejak awal 2000-an, abrasi telah menggerus sebagian besar daratan, termasuk area pemukiman dan fasilitas umum seperti pom bensin dan pemakaman umum.
Namun, upaya rehabilitasi pesisir melalui penanaman mangrove mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Penanaman mangrove terbukti menjadi salah satu solusi yang efektif untuk mengatasi abrasi, menyerap karbon, serta menciptakan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna. Hingga awal tahun 2025, lebih dari satu juta pohon mangrove telah ditanam di lebih dari 30 titik lokasi di sepanjang pesisir utara Jawa, berkat kolaborasi dengan masyarakat lokal dan berbagai mitra termasuk sektor swasta.
Laporan terbaru dari LindungiHutan menunjukkan hasil yang menggembirakan terkait tingkat kelangsungan hidup (survival rate) mangrove di beberapa lokasi strategis, antara lain:
Selain tingkat kelangsungan hidup yang tinggi, pertumbuhan mangrove di Pantai Mangunharjo juga tercatat paling pesat, yang menunjukkan keberhasilan dari program rehabilitasi yang dilaksanakan di sana. Sejak penanaman mangrove dilakukan secara masif, jarak dari pemukiman ke laut yang sebelumnya hanya sekitar 1 kilometer akibat abrasi, kini bertambah hingga 3 kilometer, melindungi wilayah pemukiman dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari LindungiHutan, masyarakat lokal, hingga sektor swasta. Salah satu contoh kolaborasi tersebut adalah penanaman 1.001 pohon mangrove yang difasilitasi oleh OCBC di Tambakrejo, sebagai bagian dari inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR). Inisiatif serupa juga dilakukan oleh Alfamart, yang dalam rangka peringatan Hari Bumi pada 22 April 2025, bersama LindungiHutan menanam 20.000 pohon mangrove jenis Rhizophora di pesisir Semarang, mendukung pemulihan ekosistem pesisir yang berkelanjutan.
Melalui berbagai aksi ini, program rehabilitasi mangrove terus memperlihatkan dampak yang sangat signifikan, tidak hanya dari sisi ekologis, tetapi juga sosial dan ekonomi. Dengan terus didorongnya kolaborasi antar berbagai pihak, masa depan pesisir utara Jawa diharapkan akan lebih terjaga dan lestari.