Lestarikan Alat Musik Tehyan, Disbudpar Kota Tangerang Gelar Pelatihan

waktu baca 2 minutes
Selasa, 30 Nov 2021 08:14 0 Redaksi TD

KOTA TANGERANG | TD — Melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Pertamanan (Disbudpar), Pemerintah Kota Tangerang menggelar pelatihan alat musik tehyan untuk melestarikan budaya di Kota Tangerang. Kegiatan berlangsung di Aeropolis, Kecamatan Neglasari, Kamis, 25 November 2021.

Alat musik tehyan merupakan alat musik khas Betawi, yang diperkenalkan oleh masyarakat Kota Tangerang, Oen Sin Yang atau Go Yong. Sama halnya dengan biola, tehyan dimainkan dengan cara digesek pada dua senarnya.

Kepala Seksi Sejarah dan Pelestarian Budaya pada Disbudpar Kota Tangerang, Yanik Purwaningsih, menjelaskan pelatihan ini merupakan pelatihan rutin, dan kali ini bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kegiatan berlangsung selama tiga hari, dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang, yang berasal dari Tim Orkestra Lentera, Kampung Tehyan.

Disbudpar Kota Tangerang menggelar pelatihan alat musik tehyan. Kegiatan berlangsung di Aeropolis, Kecamatan Neglasari, 25 November 2021

Disbudpar Kota Tangerang menggelar pelatihan alat musik tehyan untuk melestarikan budaya di Kota Tangerang. Kegiatan berlangsung di Aeropolis, Kecamatan Neglasari, Kamis, 25 November 2021.

“Kegiatan ini merupakan program kegiatan pengelolaan kebudayaan yang masyarakat pelakunya, dalam daerah kabupaten/kota, sub kegiatan pembinaan sumber daya manusia lembaga dan pranata kebudayaan. Alat musik tehyan juga merupakan salah satu kesenian yang dimiliki oleh Kota Tangerang, yang wajib kita lestarikan ” jelasnya

Pelatihan dimulai dengan pengenalan sejarah alat musik tehyan, mengenal organologi, hingga akhirnya peserta dapat memainkan dua buah lagu.

Harapan ke depannya, kata Yanik, peserta pelatihan dapat mempertahankan eksistensi tehyan, dan dapat tampil membawakan alat musik ini di khalayak umum.

“Mari kita bersama-sama untuk belajar dan mengenal lebih jauh kebudayaan yang kita miliki, tidak hanya saat ada pelatihan, tapi kami harapkan dapat diasah terus dalam keseharian sebagai pengisi waktu luang, dan kita dapat menunjukkan kesenian yang kita miliki di acara-acara Kota Tangerang” harapnya.

Peserta pelatihan tehyan, Ekani Ruthnina, mengungkapkan banyak hal baru yang ia dapat dari pelatihan ini. Dan memiliki kebanggaan tersendiri bisa ikut andil dalam pelestarian budaya di kota Tangerang.

“Dengan cara kita berlatih artinya kita ikut melestarikan kebudayaan yang dimiliki Kota Tangerang. Alat musik ini sangat menyenangkan untuk dipelajari. Selama tiga hari pelatihan ini, kita mendapatkan banyak pengalaman, dimulai mengenal lebih jauh alat musik, hingga dapat membawakan lagu-lagu menggunakan tehyan ini,” ujarnya. (ADV)

LAINNYA