Periode Januari hingga April 2025 menjadi momentum positif bagi KAI Daop 6 Yogyakarta yang mencatatkan capaian signifikan dalam penggunaan layanan kereta kelas ekonomi. Tercatat sebanyak 1.546.772 penumpang telah memanfaatkan kereta api ekonomi dari wilayah Daop 6, menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi ini.
Feni Novida Saragih, Manager Humas KAI Daop 6, menyebutkan bahwa layanan kereta kelas ekonomi, baik bersifat komersial maupun subsidi (PSO), menjadi pilihan utama masyarakat. Dua kereta PSO andalan yaitu KA Sri Tanjung relasi Lempuyangan–Ketapang dan KA Bengawan relasi Purwosari–Pasarsenen bahkan mencetak tingkat keterisian di atas 100%. KA Sri Tanjung membukukan okupansi 182% dengan lebih dari 203 ribu tiket terjual, sementara KA Bengawan mencatat 118% dari kapasitas yang disediakan.
Tidak hanya kereta subsidi, layanan komersial juga menunjukkan antusiasme tinggi. KA Joglosemarkerto nomor 187 dan 193, yang mengelilingi jalur Solo–Semarang–Purwokerto–Yogyakarta, mencatat okupansi melebihi 217%, memperlihatkan minat penumpang yang sangat tinggi terhadap rute ini. Ketersediaan kursi yang melebihi kapasitas nominal ini merupakan hasil dari sistem rotasi penumpang berdasarkan stasiun pemberhentian.
Menurut Feni, tingginya angka keterisian ini menandakan bahwa kereta api, khususnya kelas ekonomi, tetap menjadi tulang punggung transportasi rakyat. Selain harga tiket yang terjangkau, kereta api juga unggul dalam aspek ketepatan waktu, keselamatan, dan kenyamanan. Pada saat momen-momen padat seperti libur panjang, Lebaran, dan Natal, layanan ini sangat diandalkan.
KAI Daop 6 terus berkomitmen meningkatkan standar layanan, termasuk melalui pemeliharaan rutin, peningkatan fasilitas, serta pelatihan SDM. Selain itu, kerja sama dengan pemerintah dalam pemberian subsidi PSO turut membantu masyarakat luas mendapatkan akses mobilitas yang murah dan aman.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengguna kereta api atas kepercayaannya. Capaian ini memotivasi kami untuk terus menghadirkan pelayanan terbaik demi mobilitas yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Feni.