Tawa riang Romlah mengembang saat menerima kursi roda baru, sebuah langkah kecil yang membawa kebebasan besar. Di balik kursi itu, tersimpan harapan dan kepedulian yang nyata dari Gubernur Banten Andra Soni yang difasilitasi anggota DPRD Banten dari Partai Kebangkitan Bangsa H. Ahmad Imron (tengah, berkostum putih) yang hadir di tengah rakyatnya. (Foto: Ist)TANGERANG | TD — Suasana hangat menyelimuti rumah Romlah, seorang warga Kampung Ranca Manggu, Desa Selapajang, Kecamatan Cisoka, Selasa, 11 November 2025. Hari itu, ia menerima bantuan kursi roda yang sangat ia butuhkan, sebuah langkah kecil yang membawa harapan besar bagi kehidupan sehari-harinya.
Bantuan itu diserahkan langsung oleh H. Ahmad Imron, anggota DPRD Provinsi Banten, yang memfasilitasi pemberian dari Gubernur Banten, Andra Soni. Ahmad Imron menegaskan, hadir di tengah masyarakat bukan sekadar tugas, tetapi panggilan hati untuk memastikan warga yang membutuhkan bantuan benar-benar mendapatkan perhatian.
“Setiap warga berhak mendapatkan dukungan. Saya berusaha selalu hadir dan memfasilitasi bantuan yang memang sangat dibutuhkan,” ujar Ahmad Imron, dengan senyum hangat yang menenangkan. Wakil Rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa tersebut juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Andra Soni atas kepedulian yang nyata bagi warga Banten.
Bagi Romlah, kursi roda itu lebih dari sekadar alat bantu; ia adalah jendela menuju kebebasan yang selama ini terbatas oleh sakit stroke. Kini, dengan kursi roda itu, ia bisa bergerak lebih mandiri, menjalani hari-harinya dengan sedikit lebih leluasa. Saat menerima bantuan tersebut, senyum tipisnya tampak menyiratkan campuran lega, haru, dan rasa syukur yang begitu dalam, seolah beban yang selama ini menekan perlahan-lahan mengendur.
Siti Nurlela, anak Romlah, meneteskan air mata haru. “Kami sangat bersyukur kepada Pak Gubernur dan Pak Ahmad Imron. Bantuan ini sungguh berarti bagi ibu. Terima kasih karena masih ada orang-orang yang peduli dan mau mendengar,” ucapnya.
Momen itu menjadi pengingat sederhana namun kuat, bahwa kepedulian dan perhatian, sekecil apapun bentuknya, mampu mengubah hari seseorang, bahkan membawa harapan baru bagi keluarga yang selama ini menghadapi kesulitan. Di rumah Romlah, kursi roda itu kini bukan sekadar benda, tapi simbol empati yang nyata dari pemerintah dan wakil rakyat yang hadir di tengah rakyatnya. (Red)