TANGERANG | TD — Empat kabupaten di Banten (Tangerang, Serang, Pandeglang, dan Lebak) bersinergi mewujudkan swasembada pangan melalui penandatanganan MoU pola tanam inovatif dengan PT PASKOMNAS Indonesia, PT Pupuk Indonesia, dan Telkom University. Kolaborasi strategis ini resmi dimulai pada Rabu, 25 Juni 2025, di Tanah Kas Desa (TKD) Sarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, dengan dukungan penuh Kementerian Desa PDTT dan Pemerintah Provinsi Banten.
Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal M. Yandri Susanto, Gubernur Banten Andra Soni, serta Jaksa Agung Muda Intelijen Prof. Reda Mantovani sebagai inisiator program melalui Jaga Desa (Jaksa Garda Desa) Kejaksaan Agung RI. Hadir pula seluruh Forkopimda kabupaten terkait, menandai komitmen kuat pemerintah daerah dalam mengakselerasi ketahanan pangan berbasis teknologi.
Smart Farming & Pola Tanam Modern untuk Stabilisasi Harga
Mengacu pada Permenpan *No 46 Tahun 2019, inisiatif ini fokus pada *hortikultura strategis (bawang merah, bawang putih, cabai) dengan kombinasi:
✅ Teknologi AI (Telkom University)
✅ Pemetaan pasar digital (PT PASKOMNAS)
✅ Pupuk presisi (PT Pupuk Indonesia)
✅ Mekanisasi pertanian (pemerintah daerah)
Dampak Langsung untuk Masyarakat
- Lahan percontohan 15.000 m² di Desa Sarakan
- Penghiliran produk langsung ke UMKM melalui sistem grosir digital
- Pengendalian inflasi via stabilisasi pasokan komoditas
“Ini langkah revolusioner dimana smart farming bertemu local wisdom untuk kedaulatan pangan,” tegas Bupati Tangerang Drs. Moch. Maesyal Rasyid.
Hasil yang Diharapkan:
🔹 +40% produktivitas komoditas strategis
🔹 Penyerapan tenaga kerja desa
🔹 Model replikasi nasional untuk daerah lain
📌 Fakta Kunci: Program ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah poin ke-2 (swasembada pangan) dan SDGs Desa no 2 (tanpa kelaparan).
Peta Jalan Implementasi